Mataram (Antaranews NTB) - Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram kekurangan ratusan bilik suara untuk pelaksanaan Pilkada Gubernur Nusa Tenggara Barat 27 Juli 2018.
"Dari hasil pendataan, ternyata kita kekurangan 990 unit bilik suara dari 1.334 bilik yang dibutuhkan," kata Ketua Divisi Organisasi Keuangan dan Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram Sopan Sopian, di Mataram.
Kekurangan itu terjadi, katanya, karena kondisi bilik suara yang ada di gudang logistik KPU Mataram sudah rusak sehingga tidak layak digunakan lagi.
Dikatakan, untuk memenuhi kekurangan bilik suara tersebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi NTB, dan sejumlah kabupaten/kota yang memiliki bilik suara lebih.
Dari koordinasi itu, dua kabupaten telah menyatakan siap meminjamkan bilik suara yakni Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Barat.
"Tetapi untuk jumlah kesiapannya belum ada angka yang pasti," ujarnya lagi.
Namun demikian, lanjutnya, apabila masih terjadi kekurangan untuk peminjaman bilik suara, KPU Mataram akan memilih alternatif untuk membuat bilik suara dari tripleks.
"Intinya, kekurangan bilik suara tidak akan menjadi penghalang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018," katanya.
Sopian menyebutkan, jumlah bilik suara yang dibutuhkan sebanyak 1.334 unit, dengan ketentuan satu tempat pemungutan suara (TPS) memiliki dua bilik suara.
Sementara di Kota Mataram akan dibuat 667 TPS yang tersebar pada enam kecamatan.
Sedangkan untuk kotak suara sejauh ini masih layak, sehingga kotak suara bekas pilkada tahun sebelumnya dapat digunakan untuk proses pemungutan suara pemilihan gubernur.
"Kondisi bilik dan kotak suara yang kita miliki saat ini akan menjadi penggunaan terakhir," katanya pula.
Pasalnya, berdasarkan hasil rapat dan bimbingan teknis rencana kebutuhan dan anggaran logistik Pemilu 2019, kotak suara dan bilik suara tersebut akan dilelang.
"Jadi untuk bilik dan kotak suara pada pilpres nanti menggunakan yang baru dengan kualitas yang lebih bagus," kata dia. *)
Pilkada: Mataram kekurangan ratusan bilik suara
Dari hasil pendataan, ternyata kita kekurangan 990 unit bilik suara dari 1.334 bilik yang dibutuhkan