Rupiah naik dipengaruhi sentimen positif Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi

id Jokowi,Rupiah naik,Nilai tukar rupiah,Presiden Joko Widodo

Rupiah naik dipengaruhi sentimen positif Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi

Petugas melayani warga yang menukar uang pecahan di mobil kas keliling Bank Indonesia di Medan, Sumatera Utara, Jumat (16/8/2024). Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara kembali membuka layanan penukaran uang rupiah melalui kas keliling guna mencukupi keperluan uang layak edar.ANTARA FOTO/Yudi Manar/aww.

Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat ditutup naik dipengaruhi sentimen positif pasar terhadap Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
 
Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah meningkat 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.694l3 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.700 per dolar AS.

"Penguatan rupiah di akhir perdagangan hari ini dipengaruhi oleh sentimen positif pelaku pasar atas isi Pidato Kenegaraan Presiden di parlemen terutama terkait APBN 2025," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Jokowi: Rp400,3 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia

Rully menuturkan APBN bersifat ekspansif tapi masih prudent dengan defisit yang masih sehat dan mampu memitigasi risiko eksternal.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengatakan pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2 persen dengan didukung utamanya oleh permintaan domestik.

"Penyusunan RAPBN 2025 didasarkan pada asumsi dasar sebagai berikut. Inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5 persen. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2 persen," kata Presiden Jokowi dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Jumat.

Ke depan, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dimanfaatkan untuk memperkokoh lompatan kemajuan sehingga Indonesia bisa keluar dari middle-income trap, yaitu dengan memanfaatkan bonus demografi, melanjutkan transformasi ekonomi, meningkatkan daya tarik investasi dan membuka lebih banyak lapangan kerja.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat turun ke level Rp15.716 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.687 per dolar AS.