Asean-Australia perkuat pengawasan keimigrasian

id Dgicm+ australia,Kejahatan transnasional,Imigrasi mataram,Anggota asean

Asean-Australia perkuat pengawasan keimigrasian

Peserta DGICM+ dan Australia Consultaiton (Antaranews NTB/Ist)

Ada 11 negara berkumpul mendiskusikan isu-isu terkini tentang keimigrasian dan menguatkan kerja sama antarnegara
 Mataram, (Antaranews NTB) - Negara-negara anggota ASEAN dan Australia melakukan pertemuan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, untuk memperkuat kerja sama dalam pengawasan bidang keimigrasian.

 Pertemuan dengan materi pembahasan kejahatan transnasional mulai dari terorisme, tenaga kerja ilegal, hingga perdagangan manusia, itu dibicarakan dalam kegiatan bertema "3 Supplementary Activities under Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Divisions of the Ministries of Foreign Affairs (DGICM)+ Australia".

 "Ada 11 negara berkumpul mendiskusikan isu-isu terkini tentang keimigrasian dan menguatkan kerja sama antarnegara," kata Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI Alif Suaidi saat ditemui usai membuka kegiatan tersebut di Hotel Santika, Mataram, Selasa.

 Secara teknis, jelasnya, peserta DGICM+ bersama Australia akan membahas pertukaran informasi dan penguatan pencegahan Foreign Terrorist Fighters (FTF) antara anggota DGICM dan Australia. Begitu juga dengan potensi dan tantangan "ASEAN Common Visa".

 "Kami juga akan melakukan penguatan dan kerja sama di tempat pemeriksaan imigrasi utama," ujarnya.

 Hal itu diungkapkannya seiring dengan data yang menyebutkan bahwa rata-rata jumlah WNA yang masuk ke wilayah Indonesia mencapai 12 juta orang per tahun.

 Selain itu, juga dibahas materi soal upaya pencegahan pekerja migran nonprosedural dan pencegahan perdagangan manusia.

 Dengan mengangkat materi tersebut dalam pembahasan pertemuannya, Alif berharap dapat menekan angka kejahatan transnasional.

 "Diharapkan dengan pertemuan ini, sinergi di antara anggota ASEAN dan Australia akan semakin kuat dalam konteks keimigrasian," ucapnya.

 Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Mataram Dudi Iskandar menambahkan, kerja sama antarnegara ASEAN dan Australia strategis bagi NTB, khususnya Lombok, yang merupakan satu daerah penyumbang pekerja migran terbesar di Indonesia.

Karena itu, pengawasan WNA perlu diperkuat mengingat NTB sedang berjuang untuk masuk dalam deretan destinasi wisata skala dunia.

 DGICM+ diikuti 11 negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Vietnam, Filipina, Thailand, Myanmar, dan Australia.(*)