Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera membuka rekening donasi program orang tua asuh untuk intervensi kasus stunting, sebagai salah satu bentuk partisipasi masyarakat terhadap percepatan penanganan stunting di kota tersebut.
"Program donasi orang tua asuh ini terbuka secara umum baik oleh institusi pemerintah, lembaga swasta, maupun perorangan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram H Emirald Isfihan di Mataram, Kamis.
Hal tersebut disampaikan di sela penyerahan secara simbolis makanan bergizi untuk balita stunting oleh orang tua asuh untuk penanganan stunting dari Bank NTB Syariah melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram.
Program orang tua asuh yang dilaksanakan oleh bank tersebut berupa pemberian makanan bergizi terhadap 50 anak stunting di Kelurahan Jempong, Sekarbela, Mataram.
Baca juga: DP2KB bentuk 50 kampung KB wadah turunkan stunting di Mataram
Melalui program itu, 50 anak stunting tersebut akan diberikan makanan setiap hari selama 90 hari atau tiga bulan dengan jatah per bulan Rp500 ribu, sehingga satu anak mendapatkan Rp1,5 juta untuk makanan.
"Intervensi yang dilakukan itu, tidak dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk makanan dan kudapan setiap hari," katanya.
Untuk melaksanakan kegiatan itu, Dinkes bekerja sama dengan puskesmas dan kader di Kelurahan Jempong, yang akan memasak dan membagikan makanan kepada 50 anak stunting.
Menu-menu makanan yang diberikan sesuai dengan rekomendasi dari puskesmas yang sudah dikonsultasikan dengan tim di Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kota Mataram.
"Setiap bulan, kami akan melakukan penimbangan dan evaluasi sejauh mana efektifitas program orang tua asuh tersebut," katanya.
Baca juga: Satu kelurahan di Mataram bebas kasus stunting
Emiral mengatakan, bentuk kerja sama orang tua asuh yang dilakukan oleh Bank NTB Syariah itulah yang akan dicontoh para donatur dari institusi pemerintah, swasta, atau perorangan melalui pembukaan rekening donasi.
"Setiap ada uang masuk dari para donatur orang tua asuh sebesar Rp1,5 juta, kami akan mencari sasaran balita stunting untuk diberikan program makanan bergizi penanganan stunting," katanya.
Menurut dia, selain 50 balita yang sudah dapat program orang tua asuh masih ada ratusan balita di Kota Mataram yang masuk data kasus stunting.
Baca juga: Kasus stunting di Mataram ditarget bisa capai di bawah 5 persen
Dinas Kesehatan Kota Mataram mencatat kasus stunting saat ini sekitar 1.900 balita atau 7,9 persen tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Untuk program orang tua asuh dari bank tersebut difokuskan di Kelurahan Jempong karena terindikasi memiliki kasus paling tinggi dibandingkan dengan kelurahan-kelurahan lain.
"Peran serta dan partisipasi masyarakat dalam percepatan penanganan stunting melalui program orang tua asuh sangat kita butuhkan," katanya.
Baca juga: Mataram fokus tangani stunting lewat Program Periode 1.000 HPK
Berita Terkait
Donatur tiga negara membangun 36 masjid di Lombok
Minggu, 1 Januari 2023 21:04
Wakaf Salman ITB dan donatur bantu pengadaan ambulans bagi Palestina
Jumat, 21 Mei 2021 11:40
Jin anggota BTS bergabung di klub donatur terbesar UNICEF Korsel
Jumat, 31 Mei 2019 15:27
ACT Dorong Donatur Bangun Huntara Di Lombok
Selasa, 16 Oktober 2018 20:30
Vaksinasi PMK untuk hewan ternak di NTB sudah capai 700 ribu dosis
Rabu, 20 November 2024 10:47
Lombok Tengah terapkan Permenkes terkait persalinan
Selasa, 19 November 2024 11:22
Sebanyak 500 lebih kasus DBD di Mataram
Minggu, 17 November 2024 14:15
Dinkes-BNNK Mataram ciptakan kota tanggap ancaman narkoba
Sabtu, 16 November 2024 17:44