Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membuka blok baru di tempat pembuangan akhir (TPA) untuk memaksimalkan pengelolaan sampah.
"Kami telah membuka blok baru di TPA untuk memaksimalkan penanganan sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah Lalu Sarkin di Lombok Tengah, Senin.
Ia mengatakan pembukaan blok baru itu dilakukan, karena blok A telah penuh dengan sampah, sehingga dibuka lokasi baru di sekitar TPA.
"Blok baru ini luasnya sekitar 10 hektare atau bisa menampung sampah sekitar 10 tahun lagi," katanya.
Baca juga: Pemilahan sampah di TPA Pujut Lombok Tengah gunakan sistem timbunan
Ia mengatakan produksi sampah, baik itu sampah rumah tangga maupun sampah lainnya mengalami peningkatan, dimana sebelumnya mencapai 50 ton per hari sekarang lebih dari 70 ton per hari.
"Itu yang terbuang ke TPA, belum lagi yang dibuang oknum warga di sembarang tempat," katanya.
Oleh karena itu, dalam penanganan sampah di Lombok Tengah, pihaknya tetap fokus pada pemilihan sampah dari rumah tangga. "Artinya sampah yang tidak bisa diolah itu yang dibuang ke TPA," katanya.
Sedangkan untuk sampah yang memiliki nilai ekonomi seperti botol plastik bisa di daur ulang dan sampah rumah tangga bisa dilakukan budi daya maggot.
"Hal itu yang kami tekankan kepada masyarakat agar pengurangan sampah itu mulai dilakukan dari rumah sebelum di buang ke TPA," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah mengusulkan perluasan TPA di lingkar Mandalika
Ia mengatakan sistem pengelolaan sampah di TPA Lombok Tengah dilakukan dengan sistem timbunan supaya tidak terjadi kebakaran pada musim kemarau atau tidak mudah terbakar.
"Pengelolaan sampah itu kami lakukan dengan sistem timbunan," katanya.
Ia mengatakan untuk armada pengangkut sampah yang dimiliki memang masih terbatas, namun pihaknya tetap mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada untuk penanganan sampah di daerah itu.
"Jumlah armada truk saat ini sekitar 20 unit, belum ditambah dengan roda tiga untuk pengangkutan sampah yang di jalan sempit," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR membantu alat berat untuk olah sampah di Lombok Tengah
Baca juga: DLH memperkirakan dalam tiga tahun TPA sampah di Lombok Tengah penuh