Gudang Garam salurkan RS Darurat untuk korban gempa

id gudang Garam,salurkan bantuan RS darurat,korban gempa Lombok

Gudang Garam salurkan RS Darurat untuk korban gempa

Inilah kontainer multifungsi yang digunakan sebagai ruang operasi atau rumah sakit darurat untuk para korban bencana gempa bumi Lombok, yang kini berada di halaman RSUP NTB di Mataram. (Foto Antaranews/Iman).

Ini menjadi solusi kita untuk meningkatkan pelayanan medis ditengah meningkatnya angka rujukan pasien korban gempa
Mataram (Antaranews NTB) - PT Gudang Garam (GG) menyalurkan 25 unit kontainer multifungsi sebagai rumah sakit darurat untuk menangani para pasien korban bencana gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Humas PT Gudang Garam Iwan Tri Cahyano, menyampaikan penyerahan kontainer multifungsi ini sebagai bentuk dukungan dan tanggungjawab sosial perusahaan terhadap korban bencana yang terjadi di Pulau Lombok.

"Jadi ini sebagai bentuk tanggungjawab sosial dan caturdharma perusahaan," kata Iwan Tri Cahyano saat menyerahkan bantuan tersebut kepada Dirut RSUP NTB dr Lalu Hamdi Fikri di RSUP NTB di Kota Mataram, Sabtu.

Ia menyebutkan, ada 25 unit kontainer multifungsi yang diserahkan untuk digunakan menangani para pasien korban bencana Lombok.

"Dari 25 unit kontainer 6 unit kita tempatkan di RSUP NTB dan selebihnya di Lombok Utara," ujarnya.

Diharapkan, melalui bantuan kontainer multifungsi tersebut bisa mendukung tim medis menangani korban bencana dan penanganan medis lain di RSUP NTB.

"Kontainer multifungsi ini dilengkapi listrik, air, AC dan tahan terhadap benturan, panas, dan potensi kebakaran serta bisa di pindah-pindah tempat karena ringan," jelasnya.

"Bahkan selain bisa dipakai untuk penanganan medis juga bisa untuk perkantoran dan sifatnya darurat di lapangan," tambahnya.

Direktur RSUP NTB dr Lalu Hamdi Fikri menyampaikan apresiasinya atas bantuan tersebut. Karena, melalui bantuan kontainer itu bisa dimanfaatkan sebagai ruang pelayanan operasi pasien korban gempa.

"Ini menjadi solusi kita untuk meningkatkan pelayanan medis ditengah meningkatnya angka rujukan pasien korban gempa," ucap Hamzi Fikri.

Menurutnya, kontainer multifungsi sebagai ruang pelayanan operasi itu akan mempercepat pelayanan medis, sekaligus menjawab keresahan dari para pasien korban gempa yang mengalami trauma bila berada didalam ruangan.

"Kita memang sudah miliki ruang operasi yang berada di lantai 4, tapi tidak bisa digunakan, karena pasien takut atau trauma setelah ada gempa susulan 6,2 SR, sehingga pasien termasuk petugas medis tidak mau kembali. Makanya dengan ada kontainer multifungsi kegiatan operasi kita bisa lakukan dan dipercepat," tandasnya. (*)