Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) memandang bahwa Konferensi Pengetahuan dari Perempuan adalah upaya untuk membangun kesepahaman mengenai isu, akar masalah, dan konsekuensi dari kekerasan terhadap perempuan.
"Sinergi dalam membangun kesepahaman mengenai isu, akar masalah, dan konsekuensi dari kekerasan terhadap perempuan maupun kesepakatan mengenai arah langkah penyikapannya," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dalam pembukaan Konferensi Pengetahuan dari Perempuan (PdP) yang disiarkan di Jakarta, Selasa.
Andy Yentriyani menjelaskan, konferensi ini merupakan upaya untuk melembagakan pengetahuan yang berakar dari pengalaman perempuan.
"Proses pelembagaan ini berangkat dengan mengakui, mengenali, menggali, dan mengembangkan pengetahuan yang berangkat dari pengalaman nyata kehidupan perempuan," katanya.
Menurut dia, pelembagaan pengetahuan dari perempuan ini mendesak karena sejarah ilmu pengetahuan tidak lepas dari budaya patriarki yang meminggirkan pengalaman perempuan. Selain itu, konferensi ini juga didasarkan pada pemahaman bahwa upaya perubahan sosial menuju kesetaraan dan keadilan perlu mendasarkan pada pengalaman nyata dari kelompok masyarakat yang mengalami ketidakadilan.
Dalam hal ini, yang dimaksud adalah pengalaman perempuan yang hidup dengan berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan akibat konstruksi gender di dalam masyarakat maupun lapis identitas sosial lainnya yang ia miliki.
"Di saat bersamaan, perempuan juga memiliki pengalaman nyata untuk menyintas, bertumbuh, dan merawat daya resiliensi, dan kegigihan membangun perubahan. Tidaklah mungkin menghadirkan transformasi sosial tanpa pelibatan substantif dari perempuan tersebut," katanya.
Baca juga: Kesetaraan PDP dengan negara lain kembangkan ekonomi digital
Baca juga: Optimistis Indonesia jadi pusat studi kebencanaan global 2045
Komnas Perempuan menggagas Konferensi Pengetahuan dari Perempuan sejak tahun 2010. Pada kali pertama dan kedua, Komnas Perempuan menggandeng Pusat Kajian Wanita Universitas Indonesia dan Forum Pengada Layanan. Pada penyelenggaraan ketiga, kerja sama diperluas dengan Universitas Gadjah Mada.
Pada tahun ini konferensi PdP diselenggarakan di Universitas Brawijaya Jawa Timur, pada 17-19 September 2024.
Berita Terkait
Komnas ingatkan perempuan tetap kritis "princess treatment"
Senin, 2 Desember 2024 21:05
Komnas suarakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan
Minggu, 1 Desember 2024 8:00
Penting peran pimpinan kampus lindungi Satgas PPKS
Sabtu, 23 November 2024 6:22
Penting budayawan turut edukasi pencegahan kekerasan
Jumat, 22 November 2024 4:41
Komnas Perempuan nilai pelaksanaan konvensi menentang penyiksaan masih stagnan
Rabu, 20 November 2024 4:44
Komnas Perempuan Kampanyekan JITU di Pilkada Serentak
Sabtu, 16 November 2024 5:34
Sexual violence task force needs capacity building: Commission
Selasa, 12 November 2024 4:50
Perlunya penguatan kapasitas Satgas PPKS
Senin, 11 November 2024 19:47