REI NTB tawarkan konsep percepatan pemulihan pascagempa

id Gempa NTB,REI NTB

REI NTB tawarkan konsep percepatan pemulihan pascagempa

Arsip Foto. Foto aerial kondisi pemukiman terdampak gempa di Desa Telagawareng, Pemenang, Lombok Barat, NTB, Rabu (8/8/2018). sejumlah lokasi yang terdampak gempa bumi belum mendapatkan bantuan berupa makanan, minuman, obat-obatan dan tenda. (ANTARA /Zabur Karuru)

Semua butuh perencanaan yang baik. Karena satu rupiah dana yang keluar itu harus dipertanggungjawabkan
Mataram (Antaranews NTB) - Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Barat menawarkan konsep untuk membantu pemerintah dalam mempercepat rekonstruksi rumah para korban gempa bumi di Lombok-Sumbawa.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah REI NTB Heri Susanto, SP, menjelaskan masyarakat akan dibangunkan rumah sesuai konsep, yakni tahan gempa dengan bermodal dana stimulan yang sudah diberikan pemerintah sebesar Rp50 juta.

"Kami sudah sampaikan konsep tersebut dalam rapat Kelompok Kerja (Pokja) Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), yang dihadiri anggota Pokja PKP dari berbagai unsur dinas Pemerintah Provinsi NTB dan akademisi," katanya.

Heri mengatakan pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya dalam proses pembangunan rumah tersebut karena seluruh biaya akan difasilitasi terlebih dahulu oleh REI NTB.

"Tidak perlu modal, kami yang akan membangun. Tinggal nanti uang bantuannya disesuaikan berdasarkan nama konsumen di bank tertentu. Nanti uangnya cair kalau rumahnya sudah 100 persen jadi," ucapnya.

Gagasan REI membuatkan rumah, kata dia, hanya berlaku untuk rumah yang direlokasi artinya dibuatkan perumahan secara berkelompok di tempat yang baru, bukan rumah orang per orang.

Konsep tersebut rencananya akan disampaikan kepada Gubernur NTB H. Zulkieflimenasyah, untuk dapat dipertimbangkan.

"Apa produknya REI, kami akan sampaikan dan anggarannya berapa. Itu bentuk niat baik kami buat NTB. Ada juga di program 100 harinya Gubernur "NTB Gemilang" soal perumahan," ujar Heri.

Sementara itu, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan NTB, H. Bulera, mengapresiasi gagasan yang disampaikan DPD REI NTB tersebut.

"Idenya bagus. Bisa dipertimbangkan sebagai konsep dalam mempercepat proses rehabilitasi pascagempa," katanya.

Bulera menambahkan dana stimulan yang diberikan pemerintah tersebut tidak bisa serta merta dipergunakan begitu saja.

"Semua butuh perencanaan yang baik. Karena satu rupiah dana yang keluar itu harus dipertanggungjawabkan," ucapnya pula.

Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), jumlah rumah rusak berat, sedang dan ringan akibat gempa bumi sebanyak 149.715 unit. Seluruhnya tersebar di Kabupaten Lombok Utara 38.497 unit, Lombok Barat 55.497 unit, Lombok Timur 15.642 unit, Lombok Tengah 11.232 unit, Sumbawa 9.040 unit, Sumbawa Barat 15.361 unit dan Kota Mataram 4.446 rumah. (*)