Gubernur NTB Luruskan Persepsi Penyaluran Bantuan Gempa

id Gubernur NTB,Luruskan pencairan dana gempa,Zulkielimansyah,Gempa NTB

Gubernur NTB Luruskan Persepsi Penyaluran Bantuan Gempa

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah (dok ist) (dok ist/)

Selama ini berkembang persepsi yang keliru tentang pencairan seakan-akan pencairan ini akan dilakukan setiap individu yang punya rekening. Ini bahaya, karena setelah diteliti, jangan sampai cair kemudian bisa dieksekusi, tapi nanti akan ada masalah d
Mataram, 17/10 (Antara) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah menilai ada pemahaman yang keliru di masyarakat soal mekanisme pencairan dana bantuan rekonstruksi dan rehabilitasi bencana gempa yang dijanjikan pemerintah.

Doktor Zul sapaan akrab Gubernur NTB di Mataram, Rabu, menjelaskan, pemerintah memiliki skema dalam pencairan dana rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap 91 ribu rumah warga rusak berat terdampak gempa.
   
Jika sebelumnya berkembang informasi dana sebesar Rp50 juta untuk rumah warga rusak berat yang terdampak gempa itu akan ditransfer pemerintah langsung kepada rekening pemilik rumah. Padahal, sejatinya skema yang ada adalah dana tersebut ditransfer terlebih dahulu kepada rekening Kelompok Masyarakat (Pokmas) dan kemudian ditindaklanjuti Pokmas kepada kontraktor bangunan yang akan membangun rumah warga.

"Selama ini berkembang persepsi yang keliru tentang pencairan seakan-akan pencairan ini akan dilakukan setiap individu yang punya rekening. Ini bahaya, karena setelah diteliti, jangan sampai cair kemudian bisa dieksekusi, tapi nanti akan ada masalah dikemudian hari. Namanya saja pegang uang, bisa saja hilang atau digunakan untuk keperluan lain. Nah ini nanti bisa bermasalah dikemudian hari," kata Gubernur NTB, kepada wartawan usai rapat koordinasi dengan Menko PMK Puan Maharani, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjano, Kepala BNPB Willem Lameng, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya di Ruang Rapat Utama Gubernur NTB.

Ia mengatakan, proses pencairan dana rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga terdampak gempa itu, akan dilakukan pemerintah dari Bank BRI kemudian akan ditransfer ke rekening Pokmas.  "Jadi tugas kita semua adalah memastikan Pokmas itu terbentuk, kalau Pokmasnya terbentuk, pertanggungjawabannya juga nanti gampang. Jadi tidak setiap individu akan memberikan laporannya, cukup hanya satu saja yakni Pokmas," ucapnya.

Menurut Doktor Zul, masing-masing Pokmas yang terbentuk akan beranggotakan 20 orang sampai 30 orang yang kemudian selanjutnya akan memufakati penggunaan dananya sekaligus melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggarannya. Karena itu, saat sekarang ini, lanjutnya sudah tersedia anggaran untuk lebih dari 10 ribu unit rumah yang rusak berat dan proses transfernya akan langsung ditransfer ke rekening Pokmas masing-masing. 

"Seperti di Sumbawa Barat itu sudah terbentuk sekitar 56 Pokmas yang siap menerima transfer anggarannya dari BRI. Di Lombok Timur sekitar 100 Pokmas sudah terbentuk dan hampir disemua wilayah terdampak, soal Pokmas ini sudah hampir clear," katanya.

Gubernur NTB sendiri, memastikan penyaluran dana bantuan rekontruksi dan rehabilitasi senilai Rp50 juta bagi para korban terdampak gempa bumi cair sebelum kehadiran Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (18/1). "Pasti dicairkan tahap pertama dulu. Karena kalau ini sukses maka tahapan selanjutnya pasti akan lancar juga," tandas Doktor Zul.