Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengajak organisasi perangkat daerah untuk melakukan penataan Taman Selagalas yang kondisinya semakin semrawut.
"Kalau hanya mengandalkan kami, Taman Selagalas sulit bisa tertata sehingga dibutuhkan kerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lainnya," kata Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Dekorasi Disperkim Kota Mataram, Nanang Edward di Mataram, Senin.
OPD terkait yang dimaksudkan antara lain, Dinas Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, camat serta lurah setempat.
Taman Selagalas merupakan salah satu taman aktif di Kota Mataram, dan menjadi RTH unggulan namun kini kondisinya sudah mengkhawatirkan, terutama untuk penataan pedagang kaki lima (PKL).
Dalam penataan PKL ini, petugasnya sudah kewalahan karena PKL sangat sulit untuk ditertibkan, dan seringkali menjagak petugas "main kucing-kucingan". Akibatnya, saat ada petugas PKL menempati lapak yang ada di bagian belakang, tetapi ketika tidak ada petugas PKL menyebar pada semua areal taman bahkan ke plaza taman.
"Kondisinya sudah seperti `pasar kaget`," katanya.
Padahal, kata Nanang, awalnya jumlah PKL di Taman Selagalas hanya sekitar 20 orang, tetapi sekarang sudah mencapai lebih dari 50 pedagang, yang dapat disebut pedagang "liar".
"Mereka kami sebut pedagang `liar` karena berjualan di luar lapak dan menjajakan dagangan di areal taman semaunya," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, peran dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga sangat sangat penting untuk melakukan penanganan kebersihan di areal Taman Selagalas, sehingga taman bisa tetap terlihat bersih dan rapi.
Begitu juga dengan aktivitas parkir, agar dapat menjadi perhatian Dinas Perhubungan agar penataan dan pengelolaan parkir di Taman Selagalas bisa lebih optimal.
"2019, kami akan mencoba melakukan komunikasi dengan OPD-OPD tersebut agar kondisi Taman Selagalas bisa kembali ke fungsi awal yakni menjadi ruang publik, interaksi, rekreasi dan edukasi," ujarnya.
