Korban gempa rusak sedang ringan Mataram segera terima bantuan

id Korban gempa mataram,Bantuan gempa

Korban gempa rusak sedang ringan Mataram segera terima bantuan

Ketua Pokmas Tibu Harapan Desa Dara Kunci Purna (40) menunjukkan kwitansi untuk pemindahbukuan rekening ke rekening aplikator dana bantuan gempa untuk tahap pertama bagi tiga belas kepala keluarga anggotanya di Dusun Pedamekan, Desa Sambelia, Lombok Timur, NTB, Kamis (18/10/2018). Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 960 miliar untuk masyarakat korban gempa Lombok untuk tahap pertama.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/ama

Mataram (Antaranews NTB) - Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram HM Kemal Islam mengatakan, warga yang rumahnya rusak sedang dan ringan akibat gempa di kota itu segera menerima dana bantuan sesuai janji pemerintah.

"Informasinya, dalam waktu dekat pemerintah akan menyalurkan dana sebesar Rp1,5 tiliun untuk bantuan rumah rusak sedang dan ringan di daerah ini," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu.

Dikatakan, untuk rumah rusak sedang akan mendapatkan dana Rp25 juta per unit, sedangkan rusak ringan Rp10 juta per unit dan diperkirakan awal 2019 dana tersebut sudah diterima para korban.

Berdasarkan data yang ada, lanjut Kemal, di Kota Mataram terdapat sebanyak 5.000 rumah rusak sedang dan sekitar 8.000 rumah rusak ringan yang telah masuk data base sesuai pendataan saat gempa bumi terjadi.

Menurutnya, dalam penggunaan dana bantuan untuk rumah rusak sedang dan ringan ini tetap menggunakan sistem kelompok masyarakat (pokmas) seperti halnya korban dengan rumah rusak berat dan pokmas untuk korban rusak ringan dan berat sudah terbentuk.

"Namun untuk rumah rusak sedang dan ringan tidak menggunakan desain gambar, cukup dengan melampirkan rencana anggaran belanja (RAB)," katanya.

Dikatakan, untuk korban rusak sedang dan berat tidak lagi dilakukan validasi begitu juga dengan penggunaan dananya bisa dengan mudah terpantau dengan melihat RAB dari masing-masing korban melalui pokmas.

Artinya, dana yang bisa dicairkan sesuai dengan RAB yang dibuat para korban gempa bumi. "Jika dana itu lebih, maka sisanya dikembalikan lagi ke kas negara," ujarnya.

Sementara menyinggung tentang progres pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban gempa dengan rumah rusak berat, Kemal mengatakan, progres pelaksanaan pembangunan huntap baik berupa rumah instan sederhana sehat (Risha) maupun rumah konvensional (Riko), saat ini sudah cukup bagus.

Berdasarkan data yang ada, untuk Risha yang sudah jadi dan sedang berjalan saat ini sebanyak 268 unit, sedangkan Riko sebanyak 97 unit sehingga pelaksanaan pembangunan huntap sudah mencapai hampir 400 unit dari sekiar 800-an huntap yang akan dibangun.

Dengan demikian, pihaknya menargetkan huntap para korban gempa bumi bisa rampung sebelum target yang ditetapkan pemerintah pada bulan Maret 2019.

"Saat ini warga sedang semangat-semangatnya membangun, dan kami memberikan dukungan dengan memfasilitasi masyarakat bekerja sama dengan 10 penyedia panel termasuk aksesorisnya," ujarnya.