Jakarta (ANTARA) - Clubbing online, menjadi salah satu cara penikmat dunia gemerlap (dugem) menikmati dunia malam secara maya. Kegiatan itu sempat ramai dilkakukan para penikmat dugem saat masa pandemi beberapa waktu lalu.
Imbauan untuk tetap berada di rumah selama pandemi virus corona baru (COVID-19), membuat klub malam atau pentas musik elektronik bersama disc jockey (DJ) tidak memiliki penonton.
Namun pengelola klub malam tidak kehabisan akal, klub malam "Zouk" di Singapura menggelar pesta "cloud-clubbing", berupa pertunjukkan DJ melalui aplikasi yang bisa dinikmati penikmat dugem (dunia gemerlap).
DJ Nash D, pada awalnya merasa canggung dengan konsep clubbing online itu.
"Ketika bermain di lantai dansa dengan ruangan penuh manusia, Anda dapat merasakan energinya, dan kini saya mengurangi energi itu," kata DJ dengan nama asli Dhanish Nair, kepada AFP, Kamis.
Namun Nash mengaku dapat beradaptasi dengan cepat, berkat interaksi penonton yang meminta lagu bahkan memujinya lewat komentar online
"Apa pun lagu yang mereka minta, benar-benar membantu saya ke arah tertentu," kata dia.
Clubbing online melalui aplikasi live-streaming Bigo Live itu memungkinkan penonton memberikan hadiah virtual kepada DJ, yang kemudian dapat ditukar dengan uang tunai.
Rata-rata klub malam bermitra dengan salah satu aplikasi streaming yang dapat menarik hingga 200.000 view dalam sekali pertunjukan, demikian AFP.
Baca juga: Viral pendaki "dugem massal" di Bukit Propok Rinjani, ini kata Kepala BTNGR
Baca juga: Pembuat video shalat sambil joget dugem pakai mukena ditangkap polisi