Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, progres pembangunan proyek gedung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Kota Mataram sudah mencapai di atas 90 persen.
"Pengerjaan fisik saat ini tinggal tahap penyelesaian (finishing), yakni pengecatan dan pembersihan," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki di Mataram, Senin.
Ditargetkan, proses akhir bangunan Pusdalops yang merupakan proyek dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dimulai 5 Desember 2024, bisa 100 persen rampung pada akhir Juli 2025.
Sementara itu, saat ini BNPB juga sedang menyiapkan pengiriman untuk pengisian bangunan Pusdalops baik untuk meubelair, maupun fasilitas sarana dan prasarana jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Baca juga: Gedung penanggulangan bencana Pusdalops dibangun di Mataram
Semua perlengkapan tersebut, lanjutnya, akan dikirim langsung dari BNPB, karena untuk pembangunan Pusdalops secara keseluruhan baik fisik maupun non fisik sepenuhnya dari BNPB.
"Kami terima barang jadi, dengan nilai proyek sekitar Rp1,5 miliar lebih," katanya.
Menurutnya, setelah proyek Pusdalops termasuk berbagai sarana dan prasarana siap, Pusdalops ditargetkan bisa segera beroperasi setelah dilakukan serah terima dari BNPB.
"Semoga bulan Agustus, sudah serah terima dan Pusdalops bisa langsung beroperasi," katanya.
Gedung Pusdalops Kota Mataram tersebut dibangun pada lahan bekas gudang di samping gedung kantor BPBD Kota Mataram dengan luas yang disiapkan 17x22 meter atau sekitar 400 meter persegi.
Baca juga: Gedung Pusdalops Mataram mulai dibangun September
Gedung Pusdalops akan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung seperti media center, command center, ruang pertemuan, serta perangkat komunikasi kebencanaan.
Sesuai dengan konsepnya, keberadaan Pusdalops ke depan menjadi penyelenggara sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana.
"Keberadaan Pusdalops dapat memberikan dukungan kegiatan pada saat sebelum bencana yakni pengumpul, pengolah, penyaji data dan informasi kebencanaan," katanya.
Pembangunan Pusdalops itu bagian dari program IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) atau Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia tahun 2023.
Baca juga: Gedung Pusdalops Penanggulangan Bencana Mataram ditender
Kota Mataram menjadi salah satu daerah dari 30 kabupaten/kota se-Indonesia menjadi lokasi pelaksanaan program IDRIP karena Kota Mataram merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis bencana dari 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.
Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, kebakaran permukiman, konflik sosial, gelombang pantai, dan abrasi.
"Untuk pembangunan Pusdalpos, Kota Mataram terpilih bersama Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Provinsi NTB. Jadi Pusdalops yang dibangun BNPB sebanyak 4 unit," katanya.
Baca juga: Gedung Pusdalops jadi pusat sistem informasi bencana di Mataram
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan lahan bangun Pusdalops kebencanaan