TNI data rumah rusak pascagempa 5,4 Skala Richter

id pendataan gempa

TNI data rumah rusak pascagempa 5,4 Skala Richter

Tim Wasev TNI yang dipimpin Paban I/Ren Ster TNI Kolonel Inf Agustinus melakukan pengecekan bersama rombongan yang didampingi Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramadhan, di Desa Tamansari, Kabupaten Lombok Barat, NTB. (Foto Antara/Dhimas BP) (Foto Antara/Dhimas BP/)

Mengingat sekarang sedang musim hujan, rumah itu yang paling utama. Jadi pendataan ulang untuk rumah rusak akan segera dirampungkan, biar semua proses rehabilitasi dan rekonstruksi cepat selesai
Mataram (ANTARA) - Personel TNI yang bertugas di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali melakukan pendataan rumah yang rusak akibat terkena dampak gempa tektonik 5,4 skala richter pada Minggu (17/3) siang.

Komandan Korem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani kepada Antara, Senin, mengatakan, pendataan rumah rusak akibat gempa yang pusatnya ada di wilayah daratan Lombok Timur itu menjadi prioritas penaganan.

"Mengingat sekarang sedang musim hujan, rumah itu yang paling utama. Jadi pendataan ulang untuk rumah rusak akan segera dirampungkan, biar semua proses rehabilitasi dan rekonstruksi cepat selesai," kata Danrem Ahmad Rizal di Senaru, Senin.

Dalam bencana gempa tektonik yang melanda Pulau Lombok dan sekitarnya pada Minggu (17/3) sore, pukul 15.07 Wita, terdata jumlah kerusakan bangunan yang paling banyak ada di dekat pusat gempa, yakni di wilayah Lombok Timur.

Dalam catatannya, kerusakan bangunan ada di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur. terdapat 26 rumah yang mengalami rusak berat dan 449 rumah untuk yang rusak sedang dan ringan.

Selain kerusalam bangunan, dampak gempa juga memakan korban jiwa, tiga orang terdata meninggal dunia di kawasan wisata Air Terjun Tiu Kelep, Senaru, Kabupaten Lombok Utara.

Dua diantaranya diketahui Warga Negara Asing asal Malaysia yang sedang berwisata bersama rombongannya dari Jakarta. Korban dengan identitas perempuan itu bernama Lim Sai Wah dan Tai sieu kim.

Selain dua warga asing, terdata seorang anak yang berusia 14 Tahun asal Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara, Tomy Al-Bayani, menjadi korban maut bencan longsor akibat gempa tersebut.***3***