Mataram (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, memfasilitasi upaya restorasi sungai Babak, di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang kondisinya tergolong kritis.
"Kalau dilihat dari parameternya, sungai Babak termasuk daerah aliran sungai (DAS) yang harus dipulihkan atau disehatkan karena termasuk DAS kritis," kata Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan BWS Nusa Tenggara I, Gede Suardiari, di Mataram, Kamis.
Kondisi Sungai Babak yang kritis dipaparkan dalam seminar restorasi sungai pada DAS Babak di wilayah Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, para camat dan kepala desa sekitar DAS Babak, dan beberapa pengamat perairan serta lembaga swadaya masyarakat peduli lingkungan.
Gede menyebutkan DAS Babak merupakan salah satu dari 197 DAS yang ada di Pulau Lombok.
Hulu dari daerah aliran sungai sepanjang 23 kilo meter tersebut berada di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, sedangkan hilirnya di Kabupaten Lombok Barat.
Menurut dia, daerah aliran sungai tersebut harus dipulihkan karena dari segi hidrologi sudah kritis. Hal itu dibuktikan pada saat musim hujan, air sungai berlebihan dan melewati permukaan, sedangkan pada musim kemarau debit airnya kecil dan ada pendangkalan.
"DAS Babak kategori regional karena hulunya di Lombok Tengah, hilirnya di Lombok Barat. Ini menarik karena memadukan dua kepentingan. Kalau Lombok Tengah sebagai hulu tidak peduli dengan yang di hilir, masalah tidak akan selesai," ujarnya.
Teknis restorasi, menurut dia, adalah upaya struktur dan nonstruktur.
Upaya struktur dilakukan dengan pendekatan berwawasan lingkungan. Tidak serta merta daerah aliran sungai harus pembetonan dan pemasangan bronjong.
"Akan tidak elok kalau polanya seperti itu. Yang namanya restorasi mengembalikan sungai ke fungsi awal, sepeti dulu dia hijau dan airnya jernih," ucap Gede.
Ia menambahkan upaya restorasi DAS Babak harus melibatkan semua pihak, baik BWS, Dinas PUPR NTB dan Kabupaten Lombok Barat, Dinas LHK NTB, kecamatan dan desa. Masing-masing pihak akan memiliki peran berbeda sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Termasuk perencanaan anggaran program yang akan dilakukan.
BWS, kata Gede, akan memfasilitasi pembentukan tim restorasi, termasuk penyelenggaraan forum grup diskusi dan pemetaan masalah yang melibatkan pihak-pihak di tingkat hulu DAS Babak.
"Nanti kami akan memfasilitasi juga untuk membuat program jangka pendek, menengah, dan panjang. Nanti kita juga bagi peran, masing-masing organisasi perangkat daerah memprogramkan dirinya," katanya.
Berita Terkait
Progres pembangunan Bendungan Meninting di Lombok Barat capai 91,12 persen
Minggu, 22 September 2024 14:08
BWS: Pembangunan Bendungan Meninting Lombok Capai 86 Persen
Senin, 5 Agustus 2024 7:19
Kolam retensi solusi untuk atasi banjir di Mataram
Jumat, 5 Juli 2024 18:06
BWS Bali-Penida atur operasi waduk
Rabu, 29 Mei 2024 18:52
Pemerintah Mataram gandeng BWS NTB petakan titik rawan abrasi dan longsor
Jumat, 2 Februari 2024 15:54
Kejati NTB mengawal 61 proyek strategis bernilai Rp5,1 triliun
Kamis, 23 November 2023 15:03
BWS NTB menormalisasi bendungan Batujai Praya
Kamis, 21 September 2023 17:30
Infrastruktur jalan Pantai Timur Minahasa terancam abrasi
Rabu, 21 Juni 2023 20:42