Pemasangan benner MotoGP di Mataram disarankan tak dipaku dipohon

id Satpol PP ,Kota Mataram,MotoGP,pohon pelindung

Pemasangan benner MotoGP di Mataram disarankan tak dipaku dipohon

Deretan benner MotoGP di Jalan Penggik, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, siap menyukseskan parade pembalap pada Rabu, 1 Oktober 2025. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyarankan pihak penyelenggara MotoGP 2025, agar pemasangan banner di Jalan Pejanggik Mataram tidak memaku pohon pelindung yang ada.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram H Irwan Rahadi di Mataram, Selasa, mengatakan, hal itu sudah disepakati dalam rapat persiapan parade pembalap yang dijadwalkan Rabu, 1 Oktober 2025.

"Tapi dari hasil pengecekan yang dilakukan anggota kami, banner tersebut ternyata di paku langsung di pohon pelindung," katanya.

Hal itu disampaikan usai anggotanya turun langsung mengecek pemasangan banner MotoGP di Jalan Pejanggik, sebagai persiapan kegiatan parade pembalap.

Baca juga: Tiket MotoGP 2025 di Mandalika Lombok terjual 87 persen

Terkait dengan itu, Pemerintah Kota Mataram sudah mengingatkan pihak penyelenggara agar melakukan pemasangan kembali dengan teknis yang berbeda tanpa menggunakan paku.

Untuk penggantian teknis mengikat banner tersebut, pemerintah kota memberikan kesempatan hari ini juga untuk dilakukan perbaikan.

"Ini hanya teknis mengikat saja, disesuaikan dengan komitmen yang sudah disepakati," katanya

Memaku pohon, menurutnya, dapat memicu kerusakan pada pertumbuhan pohon karena mengganggu jaringan pengangkut, menghambat pertumbuhan, merusak kulit pohon, dan menjadi jalur masuk penyakit seperti jamur atau bakteri.

Baca juga: Mengangkat pamor daerah lewat MotoGP 2025

Selain merusak estetika, memaku pohon juga merusak fungsi ekologisnya dalam menyerap karbon dan menghasilkan oksigen, yang berkontribusi pada pemanasan global.

"Larangan memaku pohon juga ada regulasi terkait Undang-Undang Lingkungan Hidup. Pohon merupakan benda hidup yang juga bisa sakit dan menangis jika di paku," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya berharap penyelenggara bisa segera mencabut paku-paku banner dan mengganti dengan kawat atau pengikat sejenisnya.

Sementara menyinggung tentang pengamanan parade pembalap, Irwan mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan 40 anggota Satpol PP kota Mataram untuk melakukan pengamanan dari titik start di depan Taman Sangkareang hingga ke finish di Teras Udayana.

"Kami bersama satgas dan Linmas sifatnya membantu, karena sudah ada jajaran TNI/Polri yang siaga melakukan pengamanan secara ketat," katanya.

Baca juga: Cuaca diprediksi cerah berawan saat ajang MotoGP 2025 di Mandalika
Baca juga: DAMRI sediakan 10 unit bus antar jemput ke Sirkuit Mandalika Lombok

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.