Mataram (ANTARA) - Kota Surabaya, Jawa Timur terus mengembangkan program pendidikan elektronik sebagai bagian dari upaya memberikan kemudahan layanan pendidikan di kalangan masyarakat agar terlayani dengan efektif dan efisien.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Jumat, mengatakan dengan diterapkannya pendidikan elektronik di Kota Pahlawan, maka setiap siswa dapat melakukan ujian secara daring (online) dan mendapatkan laporan daring.
"Bahkan orang tua memungkinkan untuk memantau kinerja anak-anaknya di sekolah setiap hari menggunakan platform daring itu," katanya.
Risma berharap Kota Surabaya menjadi contoh kota yang mempunyai inovasi dalam layanan di bidang pendidikan. Hingga saat ini Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya telah membuat 27 layanan daring untuk mempermudah pekerjaan, baik administrasi maupun proses pembelajaran.
Beberapa layanan daring tersebut antara lain Sistem Aplikasi Guru Surabaya (Siagus), Rekom/Mutasi Sekolah, E-rapor, Surabaya Belajar, Seleksi Calon Kepala Sekolah (Sicakep), Jejaring Obrolan Siswa Surabaya (JOSS), dan Klinik Kurikulum 2013.
"Siagus" merupakan aplikasi daring yang dibuat untuk memudahkan guru dalam kenaikan pangkat secara daring. Melalui aplikasi ini, guru bisa memantau kapan naik pangkat, berapa jumlah angka kredit yang sudah dimiliki, dan berapa kekurangannya sehingga bisa mengatur sendiri.
Aplikasi daring lainnya yang dibuat oleh Disdik Surabaya adalah Rekom/Mutasi Sekolah, yang digunakan dalam mengurus berkas dan rekomendasi untuk melanjutkan sekolah ke luar kota Surabaya. Kalau dulu masyarakat mengurusnya harus ke dinas, sekarang cukup di sekolah sudah bisa langsung cetak berkas, tidak perlu lagi ke dinas pendidikan.
Selain itu, rapor elektronik atau e-rapor juga dibuat Disdik Kota Surabaya sebagai layanan yang dapat diakses oleh guru, wali murid dan siswa. Layanan ini memudahkan wali murid untuk melihat rapor putra-putrinya tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Selanjutnya, aplikasi Surabaya Belajar menjadi salah satu layanan daring sebagai media pembelajaran bagi guru, siswa dan masyarakat umum. Sedangkan "Sicakep" digunakan untuk proses seleksi calon kepala sekolah.
Ada juga JOSS yakni media konsultasi bagi siswa di seluruh Surabaya untuk mencari solusi atas masalah yang dimilikinya. Kemudian, Klinik Kurikulum 2013 menjadi wadah bagi guru untuk memecahkan berbagai kendala dalam implementasi Kurikulum 2013 di lapangan.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan sebelumnya mengatakan dengan adanya berbagai layanan daring ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih mudah dalam mencari informasi pendidikan.
Menurut Ikhsan, semua layanan ini dapat diakses melalui laman dispendik.surabaya.go.id.
Program pendidikan elektronik ini juga menjadi salah satu materi yang disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menjadi pembicara dalam St. Petersburg International Educational Forum ke-10 di Rusia pada 25–29 Maret 2019.
Forum yang dihadiri lebih dari 20 ribu orang dari berbagai negara ini bertujuan membahas berbagi isu-isu pendidikan dari berbagai penjuru dunia.
Berita Terkait
Mantan Walikota Surabaya Whisnu ke peristirahatan terakhir
Minggu, 28 Mei 2023 14:05
PKS NTB ingin memunculkan Risma baru di Pilkada Kota Mataram
Rabu, 17 Juli 2019 21:23
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14