Mataram (ANTARA) - - Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menetapkan dua opsi atau pilihan kepada masyarakat untuk membayar zakat fitrah 1440 Hijriah, yakni menggunakan beras atau nilai uang.
"Kami sudah rapatkan, pada pembayaran zakat fitrah 2019, masyarakat bisa membayar zakat fitrah dengan menggunakan beras maupun nilai uang," kata Kepala Kemenag Kabupaten Penajam Paser Utara Maslekhan ketika ditemui, Selasa (14/5)
Untuk pembayaran zakat fitrah yang menggunakan beras, menurut dia, dengan besaran takaran 2,5 kilogram per jiwa.
Sedangkan kadar pembayaran zakat fitrah dengan menggunakan nilai uang lanjut Maslekhan, sebesar Rp47.000 per jiwa.
"Jadi terserah kepada masyarakat akan membayar zakat fitrah dengan menggunakan beras atau uang," ujarnya.
Penetapan besaran pembayaran zakat fitrah dengan menggunakan uang tersebut, jelas Maslekhan, berdasarkan jenis dan harga beras yang dikonsumsi.
"Hitungan dalam bentuk uang itu berdasarkan sejumlah harga beras sesuai kualitas atau nilai terendah, sedang dan tertinggi yang di jual di pasaran diambil rata-rata dan dibulatkan penghitungannya menjadi Rp47.000," katanya mengungkapkan.
Penetapan kadar zakat fitrah tersebut dilakukan setelah tim melakukan survei harga beras di empat kecamatan yang dijadikan bahan rapat dan diputuskan dalam surat keputusan, katanya menjelaskan.
Survei harga beras itu dilakukan di seluruh pasar tradisional di empat kecamatan oleh tim survei dari unsur Kemenag, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Amil Zakat (BAZ), pemerintah daerah serta lembaga keagamaan Islam lainnya.
"Semua masyarakat sudah mengetahui zakat fitrah itu wajib, dan kami telah memberikan patokan kadar pembayaran zakat fitrah, dengan beras 2,5 kilogram dan nilau uang Rp47.000 per orang," ucapnya.
Secara umum umat Islam di Kabupaten Penajam Paser Utara membayar zakat fitrah dalam bentuk beras, namun kalangan pegawai negeri sipil dan karyawan mayoritas membayar zakat fitrah berupa uang.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56