Mataram (ANTARA) - Jumlah populasi sapi potong di Indonesia mengalami peningkatan signifikan setiap tahun dengan Jawa Timur sebagai provinsi yang paling pesat peningkatan ternak tersebut, kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
"Khusus di Jawa Timur, provinsi ini merupakan daerah yang paling pesat peningkatan populasinya. Tercatat, dari 17,2 juta ton sapi potong nasional, 4,6 juta ekor di antaranya adalah hasil peternak di Jawa Timur," kata Mentan Amran dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hal ini disampaikan Mentan saat mengunjungi Loka Penelitian Sapi Potong (Lolitsapi) di Grati Pasuruan, Jawa Timur.
Mentan Amran mengatakan, peningkatan populasi sapi potong merupakan capaian tertinggi selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Terlebih bobot dan kualitas sapi yang dilahirkan sekarang juga cukup memuaskan.
"Bayangkan saja penambahan, populasinya mencapai satu juta setiap tahun. Tentu kita bisa bandingkan dengan populasi di tahun sebelumnya, karena dalam empat tahun ini angkanya meningkat 500 persen per tahun. Tetapi, kedepan masyarakat juga harus ikut partisipasi supaya jumlahnya semakin banyak," katanya.
Berkaitan dengan ini, kata Amran, pemerintah sejak empat setengah tahun lalu sudah menerapkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Program ini dirancang untuk menambah daya gedor produksi sapi guna mewujudkan swasembada daging.
"Program ini antara lain meliputi pemberian inseminasi buatan (IB) dan semen khusus secara gratis setiap tahun. Alhamdulillah sudah ada hasil yang baik dengan mengembangkan sapi unggulan seperti belgian blue, brahman dan ongole," katanya.
Baca juga: Kementan: Upsus Siwab tingkatkan tenaga kerja sektor peternakan
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fadjri Jufri mengatakan pengembangan yang dilakukan selama ini mampu menghasilkan sapi dengan bobot dan kualitas daging yang cukup bagus. Lebih dari itu, seluruh akselerasi dilakukan menggunakan teknologi.
"Sapi ini memiliki badan yang besar dan berat yang baik. Bahkan kualitasnya melebihi sapi pada umumnya. Ini tentu tidak terlepas dari teknologi pemilihan pakan di laboratorium dan dukungan peneliti yang kompeten," katanya.
Fadjri berharap, penelitian di Lolitsapi akan menjadi harapan baru dalam menghasilkan bibit unggul lokal. Bukan hanya itu, Lolitsapi juga harus mampu menjadikan pusat pakan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan peternak di seluruh Indonesia.
"Kami juga akan menjadikan lokasi ini sebagai penghasil bibit unggul seperti apa yang diharapkan pemerintah. Kemudian melakukan pembinaan dan menjadikan beberapa lokasi sebagai sentra pakan dan unggas. Dengan begitu, kita tidak perlu lagi bergantung pada impor," katanya.
Menurut Fadjri, hasil penelitian pakan yang dilakukan beberapa ahli antara lain berhasil meracik kulit kopi sebagai bahan campuran pakan lokal. Selain itu ada juga pengembangan rumpi jagung, bungkil inti sawit, tepung gaplek, dedek padi dan konsentrat.
"Ini komposisinya sudah seimbang antara serat, mineral, dan protein. Tentu kita juga sudah membuat komposisi tersebut berdasarkan temuan dan pengembangan," tukasnya.
Lolitsapi merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang bertugas untuk menghasilkan inovasi bibit unggul sapi potong. Saat ini Lolitsapi memiliki populasi sapi sebanyak 1.000 ekor yang terdiri atas 550 sapi peranakan ongole (PO), 250 ekor sapi madura dan 200 ekor sapi bali.
Baca juga: Kementan: penambahan sapi indukan impor percepat populasi
Berita Terkait
Sumut menyiapkan kembangkan lahan rawa jadi sawah
Rabu, 1 November 2023 7:12
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21