"Gerakan Koperasi dapat merangkul generasi milenial yang saat ini jumlahnya mencapai sepertiga dari total penduduk Indonesia," kata Rully Indrawan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Rully, hal tersebut penting antara lain dalam rangka menyongsong era digitalisasi dan Artifisial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang merupakan karakteristik dari era Revolusi Industri 4.0.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Kemenkop dan UKM pada acara Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 tingkat Provinsi Jawa Barat di GOR Sabilulungan Kabupaten Bandung, Jumat (26/7).
Di acara yang dihadiri Deputi bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati, Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, para Bupati dan Walikota se-Jawa Barat, dan insan Gerakan Koperasi Jawa Barat, Prof Rully mengungkapkan, tantangan baru yang dihadapi dunia perkoperasian.
Rully menegaskan bahwa tidak hanya sekadar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi semata, namun menyangkut persoalan mindset (paradigma) dan juga perubahan dalam sistem tata kelola.
"Untuk itu, koperasi harus melakukan reformasi total terhadap sistem kepranataan yang sudah berjalan selama ini," ucapnya.
Hal itu, ujar dia, dilaksanakan untuk mendorong koperasi dapat beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berjalan dinamis.
Ia berpendapat bahwa insan koperasi disiapkan untuk mempunyai kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya, karenanya koperasi harus memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan platform e-commerce, aplikasi retail online dan pengembangan aplikasi-aplikasi bisnis lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa Pemprov Jawa Barat (Jabar) sangat peduli terhadap pengembangan koperasi.
"Upaya itu dilakukan karena kami ingin menjadikan koperasi di Jawa Barat menjadi juara. Pemprov Jabar juga mengupayakan satu desa satu produk unggulan dengan legalitasnya koperasi," kata Uu Ruzhanul.