Saat pertandingan berjalan, Atjong Tio Purwanto memimpin jalannya tujuh putaran menjelang akhir, namun nahs dia terjatuh dua kali sebelum mencapai garis finis.
Kejadian itu bermula pada saat akan melewati rintangan gawang 200 meter akhir, kaki kanannya tersangkut dan tersungkur yang membuat langkahnya terhenti sehingga pesaingnya leluasa mendahuluinya.
Dia jatuh ketika melewati rintangan kolam air di 100 meter akhir. Membuat dia berada diurutan keempat memasuki finis dengan waktu 9 menit 36.52 detik yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
"Saya saja nggak sadar kalau bisa masuk finis, sadarnya usai mendapat pertolongan medis," ucap atlet asal Malang, Jawa Timur, saat dihubungi, Kamis.
Dia menjelaskan, mengalami cedera pada tapak kaki kanan jalur nya kelingking hingga memar di pipi dan bahu kanannya.
"Alhamdulillah lebih baik. Tapi sekarang lukanya bengkak semua," ucap prajurit TNI AD berpangkat Sersan Satu itu.
Sejatinya, rekor nasional halang rintang itu dipegang atas namanya pribadi, dengan catatan waktu 8 menit 54.32 detik saat mengikuti ajang ASIAN Games 2018 lalu yang berada di posisi 12 ketika itu.
Namun catatan waktunya masih belum bisa lolos limit pelatnas senior yang catatan waktunya 9 menit 06.00 detik ditetapkan oleh Pengurus Besa Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) supaya lolos SEA Games 2019 di Manila, Filipina. Tetapi bisa melampaui limit PON XX ada di catatan waktu 9 menit 40.00 detik.
"Kalau masih dipercaya dan diberi kesempatan lagi, ya Insyaallah berusaha sebaiknya untuk Merah Putih," kata dia.
Sementara, atlet yang membela Riau, Eliaser Gamase berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 9 menit 20.57 detik mengungguli pelari asal Sulawesi Selatan Syamsuddin Massa yang meraih medali perak dengan catatan 9 menit 22.91 detik dan disusul pelari asal Jawa Timur, Rahmad Setiabudi mendapatkan medali perunggu dengan catatan waktu 9 menit 29.39 detik.