BLH MATARAM BAGIKAN 2.000 BIBIT BUAH-BUAHAN

id

          Mataram, 16/12 (ANTARA) - Badan Lingkungan Hidup Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) membagi-bagikan sebanyak 2.000 bibit buah-buahan untuk ditanan baik di kebun maupun pekarangan rumah warga.

         "Ribuan bibit buah-buahan tersebut terdiri atas bibit durian, mangkis, rambutan dan mangga," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup setempat, Ir. H. Mutawalli kepada wartawan di Mataram, Rabu.

         Seusai mengikuti pertemuan dengan anggoda DPD NTB dipimpin H. Faruq Muhammad, dia menjelaskan, bibit buah-buahan tersebut sebagian besar diambil sekaligus ditanam oleh masyarakat, sehingga diharapkan tiga atau empat tahun sudah mulai menghasilkan buah.

          Dikatakan, di Kota Mataram masih cukup banyak lahan yang belum bisa dihijaukan atau belum bisa ditanami pohon, yakni mencapai 42 hektare lebih di mana 40 hektar diantaranya adalah tanah pecatu yang dikelola pemerintah di tingkat kelurahan.

          Pemerintah Kota Mataram akan terus menggalakkan kegiatan penghijauan di seluruh wilayah kota misalnya, tanah pecatu seluas kurang lebih 40 hektare yang akan diupayakan untuk dijadikan wilayah hutan Kota.

          Dikatakan, dalam waktu yang tidak terlalu lama semua lahan itu akan segera ditanami melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh organisasi sekolah, LSM maupun Pemerintah Kota Mataram.

         Pihaknya sangat peduli terhadap lingkungan terutama penghijauan, sehingga sejumlah lokasi dijadikan sebagai kawasan hijau atau hutan kota oleh pemerintah Kota Mataram termasuk kawasan Jalan Udayana Mataram.

         Jalan Udayana yang menuju Bandara Selaparang Mataram dijadikan hutan kota sehingga disamping sebagai lokasi olah raga  atau joging juga ramai dikunjungi masyarakat teruma pada sore hari.

         Sementara di pinggir Jalan Udayana dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima untuk menjual berbagai jenis makanan dan minuman seperti nasi, pecel, sate bulayak dan jagung bakar dimana ratusan orang ramai berbelanja.

         "Khusus pada malam Minggu yang berkunjung bukan lagi ratusan, tapi ribuan orang yang datang dari Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat serta masyarakat Kota Mataram," katanya.(*)