Warga Australia diamankan Satpol PP Badung

id Para turis bule sedang menikmati liburan nya di pantai Pecatu

Warga Australia diamankan Satpol PP Badung

Para turis bule sedang menikmati liburan nya di pantai Pecatu, Bali (Adi Lazuardi) (/)

Mataram (ANTARA) -  

 Warga Australia, Rick O'Miara (26) yang beberapa waktu lalu videonya sempat viral karena buang air kecil di depan sebuah pertokoan Jalan by pass Ngurah Rai, kini telah diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung.

"Iya hari ini sudah ditemukan  bule itu, dan posisinya sekarang di imigrasi, paspornya juga sudah ditemukan sekitar hotelnya yang ada di dekat Kampung Kepiting," kata Kepala Satpol PP Badung, I Gusti Agung Kerta Suryanegara, Badung, Kamis.

Beberapa waktu lalu, satpol PP sempat kehilangan jejak Rick O'Miara, namun hari ini bisa ditemukan di depan pertokoan dalam posisi terlentang. Sebelumnya, warga Australia ini ditangkap oleh petugas Jagabaya (petugas keamanan di Desa) karena tidak membayar makan dan langsung pergi.

"Jadi dia makan di warung dan langsung pergi, terus diteriakin sama pedagangnya, dan ada Jagabaya disana, lalu diteriakin sampai si bule ini ditangkap," jelasnya.

Setelah ditangkap pihak Jagabaya, lalu Rick O'Miara dibawa oleh pihak Satpol PP untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan pihak Imigrasi. Setelah dua jam berselang, bule Australia ini baru bicara identitas dan paspornya.

"Kemungkinan, paspornya ini ditahan pihak hotel tempat dia menginap, karena dia nggak bisa bayar hotel dan juga makannya, sekarang oleh pihak Imigrasi akan melakukan koordinasi dengan Kedutaan Australia," ujar Suryanegara.

Dalam minggu ini, pihaknya mengaku telah menangani warga asing di Bali, tiga hari berturut - turut, mulai dari  menjadi pengemis hingga pura - pura dalam kondisi mabuk.

"Kemarin orang stress, dua hari lalu, karena stress juga, bayangin aja dalam seminggu ada tiga kali kasus kayak gini, saya rasa, bule datang kesini cuma bermodal tiket pulang pergi aja, karena disini juga nggak jelas, ada yang ngemis, gepeng, pura - pura mabuk," katanya.

Pihaknya mengharapkan agar kedepannya penerimaan kedatangan warga asing ke Bali lebih selektif lagi dan juga untuk tidak mengejar kuantitas tetapi kualitas juga perlu diperhitungkan.