Komandan Lantamal VII Kupang Laksamana Pertama TNI IG. Kompiang Aribawa kepada Antara di Kupang pada Kamis (12/9) mengatakan bahwa dalam latihan tersebut melibatkan 30 personel Royal Australian Navy dan dari Indonesia berjumlah kurang lebih 90-an personel.
"Latihan bersama ini berlangsung selama enam hari yang pembukaannya sudah dilakukan pada Selasa (10/9) dan akan berakhir pada tanggal 16 September pekan depan, " katanya.
Latihan bersama itu melibatkan tiga kapal perang, satu dari Australia bernama HMAS Maryborough-95 sedangkan dari Indonesia dua kapal, yakni KRI Tongkol-813, KRI-635 dari Koarmatim II Surabaya.
Latihan pengamanan area maritim bersama itu kata dia bertujuan untuk menjalin komunikasi yang baik saat melakukan pemeriksaan, dan penindakan di laut antara Indonesia dan Australia.
Sementara itu Atase Pertahanan Laut Australia Kolonel Matthew Brown mengatakan bahwa bahwa tujuan dari latihan bersama pengamanan maritim guna meningkatkan kerja sama militer di bidang latihan bersama antara TNI AL dan personel dari Royal Australian Navy-RAN.
"Kami ingin berlatih bersama guna mengasah kemampuan serta menambah pengalaman berlatih diantara kedua Angkatan Laut," tambah dia.
Lebih lanjut Komandan Lantamal VII Kupang menambahkan bahwa latihan pengamanan maritim bersama itu difokuskan pada melatih kesiapan personel mulai dari penggeledahan kapal, pemeriksaan, kesiapan navigasi dan latihan penanganan darurat di kapal.
Dia pun berharap agar pelaksanaan latihan tersebut dapat berjalan dengan baik sehingga selain dapat meningkatkan pengalaman tetapi juga mampu mempererat kerja sama antara Indonesia dan Australia.