Mataram (ANTARA) - Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat akan merestorasi sungai sebagai bagian dari program Karya Bhakti Terpadu 2019.
Komandan Distrik Militer 1606/Lobar Kolonel Czi Efrijon Kroll, di Lombok Barat, Senin menyebutkan, restorasi sungai dilakukan mulai dari Dusun Tanak Empat Timur, Tanak Embet Barat, Teloke Tengah, Teloke Lauk, dan Kekeran, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar.
"Karya Bhakti Terpadu tersebut kita laksanakan dalam dua kegiatan, yakni kegiatan fisik dan nonfisik," katanya dalam kegiatan sosialisasi restorasi sungai di kantor Desa Batulayar.
Kegiatan fisik, kata dia, berupa normalisasi sungai sepanjang satu kilometer dan pembuatan tanggul sepanjang 65 meter dengan ketinggian empat meter.
Untuk kegiatan nonfisik, lanjut Efrijon, meliputi penyuluhan, baik penyuluhan mengenai narkoba, wawasan kebangsaan, penyuluhan pertanian, penyuluhan keluarga berencana dan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan.
"Terkait program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kabupaten Lombok Barat, tidak dilaksanakan tahun ini, hanya kita laksanakan Karya Bhakti Terpadu dalam bentuk kegiatan fisik dan nonfisik," ujarnya.
Ia berharap dengan dilaksanakannya restorasi sungai tersebut, masyarakat yang berada di daerah aliran sungai (DAS) nantinya dapat memelihara lingkungan lebih baik lagi dan meningkatkan rasa memiliki.
"Melalui restorasi sungai, kita berharap jika terjadi hujan tidak menyebabkan banjir dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Karena kita tahu bersama bahwa daerah itu langganan banjir tiap tahun," ucap Efrijon.
Selain sungai di Desa Batulayar, kata dia, restorasi sungai juga dilakukan di Dusun Lemper, Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan.
Dusun Lemper dipilih menjadi lokasi restorasi karena setiap tahunnya mengalami banjir, baik disebabkan hujan lebat atau air kiriman dari Kabupaten Lombok Tengah.
Di lokasi tersebut, kata dia, akan dibuatkan beronjong sepanjang 62 meter dan menambah kedalaman sungai.
Selain itu, TNI juga mendorong pihak desa untuk membuat tempat pembuangan sampah sementara yang baik. Tujuannya agar masyarakat tidak membuang sampah di sungai lagi.
"Karya bhakti terpadu juga ditujukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk memelihara dan menjaga sungai dari perilaku hidup masyarakat yang kurang peduli terhadap keberlangsungan sungai," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kabupaten Lombok Barat, I Made Artadhana menjelaskan kegiatan bhakti karya terpadu menjadi wujud dari sinergi dan integrasi dalam melaksanakan program karya bhakti ini.
Restorasi sungai akan tersinergi dan terintegrasi dengan beberapa pintu tugas, yaitu Dinas PUTR Kabupaten Lombok Barat, Balai Wilayah Sungai (BWS), Kodim 1606/Lobar, serta keterlibatan seluruh masyarakat di sekitar daerah aliran sungai.
"Ini merupakan kegiatan yang tersinergi dalam wadah karya bhakti dari TNI," ujar Made.*
Berita Terkait
Ekologi Sungai Kuning jamin sumber makanan 200 juta orang
Jumat, 24 Mei 2024 5:27
Lombok Barat siap restorasi sungai kritis
Minggu, 31 Maret 2019 18:17
BWS fasilitasi dalam restorasi Sungai Babak yang kritis
Kamis, 21 Maret 2019 22:37
Cagub NTB Zul-Uhel unggul di Lapas Lombok Barat
Rabu, 27 November 2024 20:00
Pj Bupati Lombok Barat serukan berbeda pilihan hal wajar
Rabu, 27 November 2024 13:38
Sebanyak 1.696 warga binaan Lapas Lombok Barat gunakan hak pilih Pilkada
Rabu, 27 November 2024 12:09
Puspoll: Sumiatun-Ibnu Salim unggul di Pilkada Lombok Barat 2024
Sabtu, 23 November 2024 16:26
Melukis asa dari membatik di balik tembok lapas
Sabtu, 23 November 2024 10:57