Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, siap merestorasi sungai-sungai yang kondisinya kritis agar berfungsi normal kembali dan tidak menimbulkan permasalahan lingkungan terutama pada musim hujan.
"Kita harus mengelolanya dengan baik. Apalagi tidak mempersiapkannya, efek rusaknya jauh lebih hebat. Maka menjaga alam juga penting. Air itu ibarat pisau bermata dua, ketika banyak menjadi musibah. Tergantung pada cara kita menyikapinya," kata Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid, di sela peringatan Hari Air Sedunia ke-27 tingkat Provinsi NTB yang dipusatkan di Kabupaten Lombok Barat, Minggu.
Fauzan juga meminta agar penanganan resiko karena daya rusak air bisa segera dikerjakan, terutama dengan melakukan restorasi sungai yang ada di kawasan Lombok Barat.
"Restorasi Sungai Bengok kemaren itu saya nilai efektif. Tidak hanya untuk kebersihan sungai dari sampah, namun mengurangi sedimen sehingga membuat air menjadi lancar," ujarnya.
Fauzan mengatakan jajarannya sudah membuktikan diri melakukan upaya restorasi sungai dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun ke-61 Kabupaten Lombok Barat, dan peringatan Hari Air Se-Dunia ke-27 pada 22 Maret 2019.
Untuk itu, ia juga meminta agar kegiatan restorasi sungai bisa menjadi salah satu acara amal bhakti di lingkungan Komando Distrik (Kodim) 1606 Lombok Barat.
"Saya meminta agar sungai yang menjadi sasaran restorasi adalah sungai yang aksesnya kepada irigasi pertanian lebih terbuka," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Lombok Barat, I Made Arthadana, juga mendukung agar sasaran prioritas restorasi adalah sungai yang sering menimbulkan banjir ketika musim hujan tiba.
"Misalnya Sungai Meninting yang ada di kawasan Senggigi, agar mampu menopang penataan kawasan tersebut," ujarnya.
Di samping untuk menopang, kata dia, sungai yang direstorasi adalah sungai yang juga sering menjadi tempat pmbuangan sampah oleh warga.
"Harus ada aspek pemberdayaannya. Bila perlu, bentuk dulu kelompok masyarakat peduli sungai. Jika sudah berjalan, nanti mereka sendiri yang akan menjaga kebersihan sungai," ucap Made.
Di Kabupaten Lombok Barat terdapat 33 sungai yang mengairi puluhan ribu hektar persawahan. Beberapa di antatanya, bahkan menjadi sumber baku untuk kebutuhan air baku yang bersih dan berbasis jaringan.
Berita Terkait
Sungai di Indonesia 82 persen tercemar dan kritis
Jumat, 22 Maret 2019 19:02
BWS fasilitasi dalam restorasi Sungai Babak yang kritis
Kamis, 21 Maret 2019 22:37
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14