Konsep berhijrah, cara NTB mewujudkan SDM unggul

id sdm unggul,gubernur ntb,beasiswa luar negeri,sdm berkualitas ,doktor zul

Konsep berhijrah, cara NTB mewujudkan SDM unggul

Gubernur NTB Zulkifliemansyah (tengah) berfoto bersama pada penerima beasiswa pendidikan di luar negeri. Foto Humas dan Protokol Setda NTB

Mataram (ANTARA) - Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agaknya menjadi kunci kemajuan suatu bangsa. Karena itu tekad pembangunan SDM ini selaras dengan tema yang diusung pada peringatan HUT ke-74 RI, Yakni Indonesia Unggul 

Karena itu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bertekad menjadikan pembangunan SDM sebagai fokus pemerintahan periode keduanya.

Berbagai program yang disusun bukan hanya akan mengarah pada bagaimana bisa menciptakan SDM yang berkualitas, tetapi juga menjadikannya sebagai modal untuk menghadapi perubahan yang diwarnai perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat.

Untuk mengimplementasikan tekad Presiden Jokowi untuk periode kedua ini bersama Wapres Ma'ruf tentunya harus mendapat dukungan penuh dari seluruh pemerintah daerah dan pemangku aman terkait di republik ini.

Begitu juga dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalillah berikhtiar mewujudkan SDM berkualitas.

Tekad untuk mewujudkan SDM Unggul itu setidaknya diupayakan melalui program pengiriman 1.000 anak-anak muda NTB kuliah di luar negeri. Dengan menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di berbagai negara diyakini akan mampu melahirkan SDM berkualitas di provinsi yang dikenal dengan sebutan "Bumi Gora" ini.

Sejatinya ini merupakan bagian dari Program "Revolusi Mental dan Konsep Berhijrah" yang digagas Pemprov NTB dalam upaya mewujudkan SDM unggul.

Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah mengatakan program beasiswa pendidikan dan mengirimkan mahasiswa ke luar negeri bukanlah semata agar mereka mendapatkan gelar dan nilai akademis, tetapi yang jauh lebih utama adalah hadirnya generasi muda dan masyarakat NTB yang unggul di masa mendatang.

Pengiriman mahasiswa untuk belajar ke luar negeri, menurut Zulkifliemansyah, juga merupakan implementasi dari ajaran berhijrah yang dianjurkan oleh semua agama besar di dunia.

Ini dimaksudkan agar umatnya senantiasa berpetualang, berziarah ke tempat baru untuk menaklukkan kehidupan yang lebih besar dan mengenal perkembangan dunia luar yang begitu luas, kaya dan beragam, sehingga tidak hanya terkurung pada pola pikir yang kerdil

Doktor Zul (sapaan Gubernur NTB) menepis anggapan pengiriman mahasiswa ke luar negeri itu bukan karena kualitas pendidikan di dalam negeri lebih rendah dibandingkan kualitas di luar negeri seperti Polandia, Inggris, Jepang, Korea dan China.

Bahkan dari sisi kualitas, kata dia, sebenarnya tidak sedikit lembaga pendidikan di dalam negeri yang disiplin, dosen dan fasilitas jauh lebih hebat dari negara-negara tersebut.

Namun, kata Doktor Zul pengiriman mahasiswa itu untuk membangun cara pandang yang lebih luas, membangun jaringan dan kemampuan berinteraksi di tengah percaturan global yang kian kompetitif.

Dalam berbagai kesempatan, ia mengungkapkan bahwa negara-negara maju di Eropa dan negara-negara Asia mengawali langkah mereka sehingga menjadi seperti sekarang ini tidak melalui hal lain kecuali melalui kebijakan SDM yang unggul.




1.000 beasiswa

Sekolahkan ke luar negeri, menumbuhkan semangat entrepreneurship di kalangan anak muda dan jalan pintas menghadapi hukum perubahan jaman yang membutuhkan SDM unggul sebagai aktor utama pembangunan bangsa, di masa kini maupun di masa depan.

Ia yakin dengan 1.000 beasiswa ke luar negeri dan 1.000 pengusaha muda yang dilahirkan akan cukup menggoncangkan NTB dan negeri ini, karena kemampuan memandang dunia, dan lahirnya SDM-SDM unggul itu, bukan ditentukan gelar dan nilai akademis semata.

Hal itu tidak hanya ditentukan dan dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya saja, tetapi juga pengalaman, teman bergaul, jaringan global dan tingkat ekonomi, perbaiki dan perkuat pendidikan, perkaya pengalaman, perluas jaringan dan teman bergaul lalu perbaiki ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Karena itu ketika melepas 41 pemuda/pemudi NTB yang akan menuntut ilmu di Taiwan dan China, di Pendopo Gubernur NTB di Mataram belum lama ini, Gubernur NTB meminta anak-anak muda penerima beasiswa agar membangun mental pahlawan.

Kepala Divisi Kerjasama Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB, Imanuela Andilolo, berharap seluruh penerima beasiswa menjaga nama baik NTB.

Mereka yang mendapatkan beasiswa ini dinyatakan lulus dan diterima di sejumlah perguruan tinggi di dua negara tersebut, yakni sebanyak 23 orang S1 dan 4 orang peserta Program Doktor akan belajar di Cina dan 14 orang program doktor (S3) diterima di Taiwan

Kerja keras yang telah dilakukan Pemda di NTB baik pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota dalam meningkatkan kualitas SDM nampaknya mulai membuahkan hasil, setidaknya dengan masuknya Provinsi NTB dalam urutan sepuluh besar di Indonesia dalam pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis NTB masuk dalam sepuluh besar provinsi di Indonesia dengan pertumbuhan IPM tercepat pada 2018 setelah melaksanakan berbagai perencanaan pembangunan secara baik.

Kepala BPS NTB, Suntono, menyebutkan IPM di Provinsi NTB mengalami peningkatan dari 66,58 persen pada 2017 menjadi 67,30 pada 2018. Angka tersebut masih berada pada kategori capaian sedang.

Laju pertumbuhan IPM NTB merupakan ke tujuh tercepat dibandingkan provinsi lain yang ada di Indonesia. NTB hanya terpaut sedikit dari Gorontalo.

IPM NTB, khususnya dari komponen pendidikan menunjukkan peningkatan, yakni lama sekolah meningkat menjadi 7,03 tahun dengan penambahan sebanyak 0,13 tahun. Artinya rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di NTB, masih setara kelas VII (sekolah menengah pertama).

Menurut Suntono, capaian IPM NTB dalam tujuh tahun terakhir cukup menggembirakan dan terus mengalami kemajuan, setidaknya ini terlihat pada 2010 mencapai 61,16 lalu naik menjadi 67,30 pada 2018. Selama periode 2010-2018, IPM NTB telah bertambah 6,14 poin dengan status capaian IPM sedang.

Pertumbuhan IPM NTB dengan rata-rata satu persen per tahun tersebut tidak mungkin bisa tercapai tanpa perencanaan yang baik dari seluruh organisasi perangkat daerah di lingkup Pemerintah Provinsi NTB, dan 10 kabupaten/kota.

Untuk lebih meningkatkan posisi IPM, kata dia, pemerintah daerah di NTB harus konsisten dalam melaksanakan perencanaan pembangunan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan dan perekonomian.

Suntono menyatakan optimis dalam satu atau dua tahun ke depan, IPM NTB bisa melampaui posisi Gorontalo, kalau pemerintah daerah benar-benar komitmen dan konsisten dengan perencanaan pembangunannya.

Ikhtiar Pemprov NTB untuk mewujudkan SDM unggul agaknya mulai membuahkan hasil. Dengan program Revolusi Mental dan Konsep Berhijrah, upaya mewujudkan SDM unggul di NTB akan tercapai.*