Denpasar (ANTARA) - Penulis buku cerita anak-anak berjudul "Payung Nina", Wahyu Kuncoro, terinspirasi membuat buku tersebut dari kenyataan di lapangan saat dirinya mengajar di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni ketika anak-anak berebut payung.
Hal itu dikatakan penulis buku cerita anak-anak, Wahyu Kuncoro saat membedah buku karyanya berjudul "Payung Nina" di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Minggu.
Buku tersebut selain sudah beredar di Indonesia juga beredar di sejumlah negara di dunia, antara lain di Belanda, Belgia dan China.
Di daerah tersebut pada musim panas atau musim hujan, keberadaan sebuah payung sangat penting dalam melindungi, terlebih bagi anak-anak yang berangkat sekolah dengan berjalan kaki cukup jauh. Saat itu anak-anak di sana berebut payung yang sudah rusak.
"Dari ide ini tergugah untuk menulis buku. Dengan harapan nantinya anak-anak lebih rajin membaca buku di tengah kemajuan era digitalisasi," ujarnya.
Menurut penulis buku "Payung Nina" tersebut, buku bergambar tersebut ditulisnya memang dalam upaya memberi edukasi kepada anak dan agar anak-anak semakin gemar membaca buku-buku cerita.
"Buku setebal 24 halaman dengan gambar-gambar kreatif tersebut dicetak dengan kertas berkualitas (art paper). Jadi dimasing-masing negara tersebut dicetak dengan versi masing-masing negara," ucap pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah tahun 1980.
Sementara itu, Publiser Clavis Indonesia, Winda Susilo menyebutkan buku cerita anak-anak "Payung Nina" untuk di Indonesia telah dicetak lebih dari tiga ribu buku.
"Di luar negeri buku style dari Clavis memang bergambar binatang yang menyenangkan, sehingga anak-anak tertarik untuk membaca dan mengoleksinya. Buku ini juga menyasar segmen pasarnya kalangan menengah ke atas," ujarnya.
Berita Terkait
Sebanyak 51,2 persen balita Indonesia belum memiliki buku cerita
Kamis, 3 Oktober 2024 20:42
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21