Jakarta (ANTARA) - Praktisi pendidikan Indra Chrismiadji mengatakan berdasarkan riset yang dilakukannya di sejumlah daerah masih banyak ditemukan guru-guru malas membaca sehingga mempengaruhi kualitas pendidikan Tanah Air.
"Problem utama kita memang di kualitas guru, dan itu yang sayang sekali tidak disebutkan oleh Mas Menteri," kata dia pada diskusi bertajuk evaluasi pendidikan tahun 2019 dan outlook pendidikan 2020 di Jakarta, Jumat.
Secara pribadi ia mengaku telah berkeliling Indonesia dan menemukan problem utama pendidikan di Indonesia ialah tingkat membaca guru yang masih rendah bahkan tidak suka.
"Saya ngasih pelatihan dari Aceh, Papua, NTT, NTB, Natuna, Sulawesi, Maluku Utara dan lainnya, saya ketemu dengan guru-guru dan mengambil kesimpulan memang kemampuan baca mereka sangat rendah," katanya.
Bahkan, ujar dia, rendahnya tingkat membaca tenaga pendidik itu tidak hanya di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) namun juga terjadi di Ibu Kota Jakarta. Oleh karena itu, persoalan tersebut perlu diselesaikan pemerintah sesegera mungkin.
Bahkan, hal itu diperkuat kajian internasional melalui riset Bank Dunia menemukan bahwa kesejahteraan guru Indonesia tidak berdampak pada kualitas mengajar seorang guru.
Seharusnya, ujar dia, dengan adanya anggaran tambahan oleh pemerintah bagi guru, maka diharapkan mereka lebih rajin, inovatif, kreatif dalam mentransformasikan pengetahuan kepada peserta didik.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PPP Reni Marlinawati mengatakan masih banyak persoalan pendidikan di Indonesia salah satunya terkait tenaga pendidik atau guru.
"Pertama persoalan guru, ini sangat mendasar sehebat apapun kurikulum dan sebesar apapun anggaran namun jika persoalan guru belum diselesaikan tetap tidak akan berdampak apa-apa," ujarnya.
Saat ini jumlah ketersediaan guru di Tanah Air masih menjadi problem pemerintah. Dari tiga juta lebih, nyaris setengahnya merupakan tenaga pendidik berstatus honorer. Hal itu otomatis berdampak pada tingkat kesejahteraan maupun mutu.
"Hari ini kesejahteraan yang diterima guru honorer masih memprihatinkan," ujar dia.
Berita Terkait
Ketua DPR Puan soroti pendidikan anak pengungsi erupsi Gunung Lewotobi
Jumat, 15 November 2024 4:38
Pemerintah telah menyalurkan Rp463,1 triliun dana pendidikan
Rabu, 13 November 2024 5:39
Guru harus pahami batasan dan tanggung jawab mendidik murid
Selasa, 12 November 2024 5:20
Pentingnya bangun hubungan baik guru, orang tua, dan siswa
Selasa, 12 November 2024 4:30
Perlunya penguatan kapasitas Satgas PPKS
Senin, 11 November 2024 19:47
Jangan pertentangkan UU Perlindungan Anak dengan tujuan pendidikan
Senin, 11 November 2024 10:21
Kemarin, peringatan Hari Pahlawan, persiapan pilkada hingga Pj Gubernur NTB salurkan infak pendidikan
Senin, 11 November 2024 6:45
Pj Gubernur NTB salurkan infak pendidikan bagi siswa rentan putus sekolah
Senin, 11 November 2024 3:45