Bulog NTB siap operasi pasar beras

id Harga Beras

Bulog NTB siap operasi pasar beras

Stok raskin di gudang Bulog Divre NTB. (1)

"Kami tidak akan menunggu inflasi tinggi baru melakukan operasi pasar beras"
Mataram (Antara NTB) - Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Barat siap melakukan operasi pasar beras sebagai upaya mengantisipasi terjadinya inflasi tinggi di provinsi itu.

"Kami tidak akan menunggu inflasi tinggi baru melakukan operasi pasar beras," kata Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tengara Barat (NTB) M. Sugit Tedjo Mulyono ketika mengikuti kegiatan rilis perkembanan inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) NTB di Mataram, Kamis.

BPS NTB mencatat laju inflasi gabungan Kota Mataram dan Bima pada September 2015 sebesar 0,44 persen disebabkan kenaikan harga berbagai komoditas, termasuk beras.

Sumbangan kenaikan harga beras terhadap pembentukan inflasi di Kota Mataram mencapai 0,20 persen di Kota Mataram, sedangkan di Kota Bima 0,26 persen.

Pihaknya saat ini memiliki cadangan ketahanan pangan 74 ribu ton beras yang terdiri atas beras komersial 18 ribu ton dan beras untuk "public service obligation" (PSO) yang disalurkan dalam bentuk program beras untuk warga miskin (raskin) 56 ribu ton untuk jangka waktu enam bulan ke depan.

Beras PSO memiliki menir 30 persen dan "broken" 20 persen, namun kualitasnya dijamin bagus dan layak untuk dikonsumsi warga ekonomi menengah ke bawah.

Beras komersial kualitas premium yang memiliki "broken" 15 persen dijual dengan harga Rp8.900 per kilogram (kg) atau berada di bawah harga pasar yang saat ini berkisar Rp9.000 hingga Rp9.100/kg

Beras komersial tersebut, kata Sugit, untuk operasi pasar tanpa batas di seluruh kabupaten/kota di NTB.

"Kami menantang siapa pun mau membeli silakan, tanpa batas, berapa pun jumlah yang mau dibeli, silakan," ujarnya.

Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindang) Kota Mataram mencatat harga beras di sejumlah pasar tradisional mulai bergerak naik dengan rata-rata kenaikan berkisar Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram.

Menurut Kepala Diskoperindang Kota Mataram Wartan, kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat tersebut dipengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Para pedagang ikut-ikutan latah memanfaatkan momentum harga dolar AS untuk menaikan harga beras," katanya.

Berdasarkan data harga kebutuhan pokok yang dicatat Diskoperindag Kota Mataram, harga beras medium saat ini sudah mencapai Rp9.000 hingga Rp9.500 per kilogram dari Rp8.000-Rp8.500 per kilogram.

Harga beras C4 super mencapai Rp10.000 hingga Rp10.500 per kilogram dari harga awal Rp9.000 per kilogram. (*)