Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, harga beras premium di sejumlah pasar tradisional di kota itu tercatat Rp14.000 per kilogram atau sudah mendekati normal sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp13.900 per kilogram.
"Dari hasil pantauan harga beras di sejumlah pasar tradisional menunjukkan mulai Senin (1/4-2024) harga beras turun menjadi Rp14.000 per kilogram," kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Selasa.
Sebelumnya, kata Sri, harga beras premium di pasar mencapai Rp17.000-Rp18.000 per kilogram, kemudian pada 9 Maret mulai turun menjadi Rp16.000 per kilogram, mulai Senin (25/3) turun menjadi Rp15.000 per kilogram, dan mulai 1 April 2024 turun lagi menjadi Rp14.000 per kilogram atau sudah mendekati HET.
Dikatakannya, penurunan harga beras antara lain dipicu stok beras mulai banyak seiring masuknya musim panen meskipun belum merata.
Baca juga: Alhamdulillah!! Harga beras di Mataram turun jadi Rp15.000 per kilogram
Selain itu, dipengaruhi juga karena gencarnya kegiatan pasar rakyat yang dilaksanakan Dinas Perdagangan pada enam kecamatan se-Kota Mataram serta kegiatan Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan.
Beras menjadi salah satu kebutuhan yang selalu diserbu warga pada kegiatan pasar rakyat yang telah dilaksanakan pada 27 Februari-7 Maret 2024. Kemudian pasar rakyat berlanjut dari 19 Maret sampai 3 April 2024.
"Hari ini dan besok (2-3/4), pasar rakyat kami gelar di Lapangan Rembiga," katanya.
Baca juga: Alhamdulillah!! Harga beras di Mataram mulai turun
Pada satu titik pasar rakyat, Bulog mendistribusikan 4-5 ton beras SPHP yang dijual Rp10.400 per kilogram atau di bawah HET beras medium Rp10.900 per kilogram.
"Meskipun harga beras sudah mulai turun, tapi antusias masyarakat membeli beras SPHP tidak pernah surut," katanya.
Selain beras, kata Sri, sejumlah kebutuhan pokok dan penting juga mengalami penurunan seperti cabai merah besar, cabai keriting, dan cabai rawit yang harga sebelumnya mencapai Rp55.000-Rp60.000 per kilogram sudah mulai turun bertahap menjadi Rp30.000 per kilogram.
Daging ayam broiler juga turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram, begitu juga dengan telur mulai turun dari Rp2.100 per butir sekarang Rp2.000 per butir.
Baca juga: Bulog NTB distribusi beras SPHP murah antisipasi lonjakan harga
Namun ada juga kebutuhan pokok dan penting yang mengalami kenaikan akibat pasokan berkurang karena faktor cuaca. Misalnya untuk tomat sayur harganya sekarang naik lagi menjadi Rp35.000 per kilogram padahal pada pekan lalu sempat turun di angka Rp28.000 per kilogram.
Selain itu bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp30.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram, sementara bawang putih masih pada angka Rp38.000 per kilogram.
"Jika melihat harga itu, kenaikan masih bisa ditoleransi. Apalagi permintaan masyarakat menjelang Lebaran mulai meningkat," katanya.
Oleh karena itu, hal yang perlu dijaga adalah ketersediaan pasokan agar tidak memicu lonjakan harga signifikan.
"Masyarakat juga kami imbau belanja sesuai kebutuhan, jangan berlebih agar tidak memicu pengurangan stok dan kenaikan harga," katanya.
Baca juga: DPRD Mataram segera turun mengecek kenaikan harga beras
Harga beras di pasar tradisional Kota Mataram mendekati normal
Dari hasil pantauan harga beras di sejumlah pasar tradisional menunjukkan mulai Senin (1/4-2024) harga beras turun menjadi Rp14.000 per kilogram