Forum Akademisi Indonesia beri saran terkait penundaan perjalanan ibadah umrah

id FAI,Mathlaul Anwar

Forum Akademisi Indonesia beri saran terkait penundaan perjalanan ibadah umrah

Penasihat Forum Akademisi Indonesia (FAI) yang juga Humas Ormas Mathla'ul Anwar, Aat Surya Safaat, menuturkan, pemerintah perlu meminta pihak Arab Saudi supaya memberikan semua informasi terkait kebijakan penundaan perjalanan umrah akibat virus corona (covid-19). Hal itu disampaikan saat dalam jumpa pers di kantor MER-C, Jakarta, Rabu (11/03/2020).

Mataram (ANTARA) - Penasihat Forum Akademisi Indonesia (FAI) yang juga Humas Ormas Mathla'ul Anwar, Aat Surya Safaat, menuturkan, pemerintah perlu meminta pihak Arab Saudi supaya memberikan semua informasi terkait kebijakan penundaan perjalanan umrah akibat virus corona (covid-19).

“Masalah penundaan perjalanan umrah ini menjadi tema yang sangat penting. Dalam waktu dua bulan ke depan akan masuk Ramadhan. Jamaah biasanya sangat antusias melaksanakan umrah di bulan suci tersebut,” kata Aat dalam jumpa pers di kantor MER-C, Jakarta, Rabu.

Terkait penundaan perjalanan umrah, dia mengusulkan agar calon jamaah cukup melakukan penjadwalan ulang waktu keberangkatannya. Juga menyesuaikan dengan jadwal yang tersedia pada Biro Perjalanan Umrah masing-masing.

Sementara, dia mengapresiasi peran para jurnalis di Indonesia yang memberitakan informasi soal penundaan perjalanan umrah dengan baik dan meneduhkan, sehingga publik dapat memahami kebijakan dari Pemerintah Saudi itu. Menurut dia, peran media sangat penting dalam membentuk opini publik.

“Ada adagium bahwa di media, naga bisa menjadi cacing dan cacing bisa menjadi naga. Inilah kekuatan media,” ujarnya.

Media massa, kata Aat, bahkan memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan second track diplomacy guna mendukung first track diplomacy yang selama ini dijalankan oleh pemerintah kedua negara. Ini demi terwujudnya saling pemahaman yang lebih baik antara Indonesia dan Arab Saudi di masa kini dan masa mendatang.

“Dengan demikian media massa di kedua negara akan berpengaruh besar dalam meningkatkan hubungan antar pemerintah atau g to g (government to government), bahkan hubungan p to p (people to people), dan b to b (business to business),” ujarnya.