Mataram (ANTARA) - Tim Puma Kepolisian Resor Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, masih melakukan perburuan terhadap Syamsul Hidayat alias Bim, yang diduga menganiaya Ipda Uji Siswanto, Kanit Reskrim Polsek Utan hingga mengakibatkannya meninggal dunia.
"Sekarang yang bersangkutan (Syamsul Hidayat) sudah masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) kepolisian dan sedang dalam perburuan tim puma di lapangan," kata Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra kepada wartawan di Mataram, Jumat.
Baca juga: Seorang residivis di Sumbawa bacok polisi hingga meninggal
Untuk mempercepat proses penangkapan, Widy telah menugaskan jajarannya untuk menyebar foto Syamsul Hidayat. Dengan begitu, Widy berharap adanya kerja sama masyarakat. Bila mengetahui keberadaan yang bersangkutan, diharapkan segera laporkan.
"Dengan upaya yang kami lakukan ini semoga yang bersangkutan segera tertangkap," ujarnya.
Terkait dengan penanganan jenazah korban, Widy mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian Ipda Uji. Apakah akibat pendarahan dari luka sayat yang dialaminya atau ada hal lain.
"Jadi untuk memastikan penyebab kematiannya, kita sudah minta dokter dari Mataram untuk datang melakukan autopsi jenazah," kata Widy.
Terduga penganiaya, lanjutnya, merupakan seorang residivis perampokan. Dia melakukan aksi brutalnya pada Jumat pagi (10/7) sekitar pukul 10.00 Wita.
Menurut kronolgis yang dia terima, Ipda Uji ketika itu melintas dengan kendaraan roda duanya di simpang empat belakang Kantor Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa.
Kemudian Syamsul Hidayat yang datang dari arah belakang korban, dengan seketika melakukan aksi brutalnya menggunakan sebilah pisau hingga mengakibatkan Ipda Uji mengalami luka sayat di sejumlah bagian tubuh.
Abdul Hamit, orang tua Syamsul Hidayat yang berada di lokasi kejadian, berhasil menghalau dan menghentikan aksi penganiayaan tersebut.
Namun Ipda Uji yang sempat mendapat perlakuan buruk dari terduga pelaku, mengalami pendarahan hebat. Abdul Hamit yang melihat kondisi korban sudah tak berdaya, langsung melarikannya ke Puskesmas Utan hingga pada akhirnya meninggal dunia setelah dirujuk ke RSUD Sumbawa.
"Jadi dugaannya korban meninggal dunia akibat pendarahan. Meninggal dalam perjalanan ketika dirujuk ke RSUD Sumbawa," ujar Widy.
Menurut informasinya, kata dia, aksi brutal tersebut buntut dari kasus LP/24/VI/2020 tgl 28 Juni 2020 antara pelapor Agus yang bermasalah dengan Syamsul Hidayat.
Ipda Uji sebagai Kanit Reskrim Polsek Utan, ketika itu berupaya menyelesaikan permasalahan pelaku dengan jalan kekeluargaan. Namun diduga karena tidak terima dengan penyelesaian masalah, menjadi alasan pelaku menganiaya korban.
Lebih lanjut, Widy mengatakan semasa pengabdian tugasnya sebagai anggota Polri, almarhum dikenal baik dan ulet.
"Almarhum merupakan seorang ayah yang baik. Di mata masyarakat dia juga dikenal ramah. Semua permasalahan masyarakat dia tangani dengan mengedapankan mediasi secara kekeluargaan. Jadi ini sebuah pukulan bagi kami, ini personel terbaik kami," ucapnya.
Berita Terkait
Polisi mengungkap kronologi penangkapan pengemudi arogan berpelat dinas
Kamis, 18 April 2024 18:45
Polisi tangani kasus penyimpangan dana Desa Mambalan Lombok Barat
Kamis, 18 April 2024 17:47
Polisi tangkap dua pegawai maskapai swasta selundupkan narkoba
Kamis, 18 April 2024 8:31
Polisi tangkap pelaku pembunuhan tukang nasi goreng
Kamis, 18 April 2024 5:59
Polisi sita ratusan botol minuman beralkohol dari razia kafe di Mataram
Rabu, 17 April 2024 17:23
Polisi tangkap pria terkait kasus wanita tewas tertembak di Kalbar
Selasa, 16 April 2024 8:50
Polisi dalami laporan pengendara arogan bernomor dinas
Senin, 15 April 2024 20:37
Polisi periksa lima saksi kasus anak bacok ibu kandung
Senin, 15 April 2024 20:36