Lombok Timur (ANTARA) - Seorang residivis warga Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur berinisial A (35) tewas dihakimi massa usai mengamuk membabi buta mengancam warga menggunakan parang.
Hal itu lantaran residivis itu tidak diberikan tempat untuk bersembunyi dari kejaran warga, akhirnya meregang nyawa dihakimi massa, meski sempat mendapat perawatan intensif di puskesmas.
Sementara dua orang warga yang berusaha menghalangi aksi korban saat itu, mengalami luka di bagian kepala dan badan akibat tebasan parang korban, masih mendapat perawatan intensif di RSUD dr Soejono Selong. Kasusnya dalam penanganan aparat kepolisian.
Informasi yang di himpun, aksi brutal korban ini terjadi Selasa (9/4) lalu sekitar pukul 11.00 Wita, berawal dari oknum residivis tersebut (korban) keluar dari areal Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Serijata Desa Perian sambil menenteng parang, sesampainya di TKP.
Korban tiba-tiba masuk ke rumah dan dapur milik salah seorang warga setempat, dengan alasan meminta tolong untuk bersembunyi, karena banyak warga yang mengejarnya
Namun pemilik rumah tak mengijinkan, dan menyuruh mencari tempat lain, karena tidak ada yang menerimanya, korban menjadi marah dan mengamuk dan mengancam warga menggunakan parang yang dibawanya.
Melihat korban ngamuk, dua orang warga yang menjadi korban tebasan parang, sempat membujuk korban agar tidak mengamuk dan meminta melepas parang yang dibawanya. Namun tak diindahkan, justru kedua orang warga tersebut diparangin mengakibatkan kedua warga itu alami luka di bagian tangan dan kepala.
Warga lain yang melihat kejadian tersebut menjadi marah, mereka langsung mengepung resedivis tersebut, ada di antara warga membawa benda tumpul dan sajam, langsung melumpuhkan resedivis tersebut. Setelah dilumpuhkan warga yang tak terima perbuatan resedivis tersebebut terhadap warganya, mereka beramai ramai menghajar hingga babak belur.
Aparat Polsek yang mendapat laporan langsung menuju TKP dan berusaha mengevakuasi korban dari amukan massa, termasuk mengimbau warga tak main hakim.
Korbanpun berhasil di evakuasi dan langsung di larikan ke Puskesmas terdekat bersama dua orang warga yang ditebas korban, untuk mendapat perawatan intensif.
Namun apes bagi korban, karena luka yang dialami akibat di hakimi massa, nyawanya tak tertolong, meski sempat di bawa ke Puskesmas, semendata dua orang warga yang alami luka tebasan masih di rawat intensif di RSUD dr Soejono Selong.
Kapolsek Montong Gading,I Dewa Bilin saat dikonfirmasi enggan memberikan keterangan, justru meminta untuk konfirmasi kasus tersebut, ke Kasi Humas Polres Lotim
" Silahkan ke Kasi Humas Polres Lotim saja," katanya singkat
Berita Terkait
Distan sebut stok hewan kurban di Lombok Tengah mencukupi
Selasa, 30 April 2024 10:21
Nobar semifinal Piala Asia U-23 di Alun-Alun Lombok Tengah
Senin, 29 April 2024 12:56
Gerakan tablet tambah darah siswi SMP-SMA digelar di Lombok Tengah
Senin, 29 April 2024 12:09
Polisi pakai drone bawah laut cari dokter tenggelam di Lombok
Minggu, 28 April 2024 6:05
34 desa tangguh bencana terbentuk di Lombok Tengah
Jumat, 26 April 2024 12:51
Pemkab Lombok Tengah tandatangani NPHD Pilkada 2024
Jumat, 26 April 2024 12:48
Ngabalin: Prabowo-Gibran lanjutkan pembangunan KEK Mandalika
Kamis, 25 April 2024 17:50
EF Kids & Teens sukses latih guru bahasa Inggris di enam area wisata Indonesia
Kamis, 25 April 2024 17:28