Kasus DBD di Kota Mataram tercatat 53 orang, dua meninggal

id dbd,mataram,asap

Kasus DBD di Kota Mataram tercatat 53 orang, dua meninggal

Ilustrasi: kegiatan pengasapan atau fongging untuk memberantas nyamuk demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari sampai Rabu sebanyak 53 kasus, dua diantaranya meninggal dunia.

"Dua orang yang meninggal akibat demam berdarah itu merupakan pasien yang masih berusia anak-anak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Rabu.

Menurut dia terjadinya kasus meninggal dunia akibat DBD tersebut dipicu karena dua pasien itu terlambat dibawa ke rumah sakit.

"Kondisi pasien saat tiba di rumah sakit sudah parah. Hari ini masuk, besoknya meninggal," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat ketika memiliki masalah kesehatan apalagi ada gelaja ke DBD seperti, mual dan muntah, demam tinggi, ruam, flu, dan nyeri agar segera berobat ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

"Pelayanan kesehatan di 11 puskesmas itu sudah gratis, jadi masyarakat jangan ragu datang berobat agar bisa segera tertangani," katanya.

Di sisi lain, dinkes terus menggencarkan dan mengoptimalkan kegiatan sosialisasi pencegahan ke kelurahan yang memiliki jumlah kasus DBD terbanyak dengan melibatkan aparat terkait.

"Peran kepala lingkungan gerakkan warga lakukan pembersihan dan penerapan pola hidup bersih serta sehat pun sangat penting," katanya.

Untuk kegiatan pengasapan (fogging) fokus, lanjut Usman, tetap dilaksanakan pada kelurahan yang warganya positif terjangkit DBD. Jika tidak hujan, pengasapan dilakukan pagi dan sore.

Di samping itu, kegiatan penyuluhan tentang gerakan 3M plus (menguras bak air, menutup dan mengubur barang bekas), plus pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) terus digalakkan.

"Kita juga tetap memberi bubuk abate kepada semua masyarakat untuk ditaruh pada wadah penampungan air," katanya.