Disdag Mataram menunda pelaksanaan pasar murah

id pasar,murah,mataram

Disdag Mataram menunda pelaksanaan pasar murah

Ilustrasi: aktivitas pedagang di Pasar Kebon Roek Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menunda kegiatan pasar murah yang semestinya dilaksanakan awal bulan Ramadhan 1442 Hijriah, menjadi pertengahan atau bahkan akhir Ramadhan.

"Kegiatan pasar murah terpaksa kita tunda karena terkendala anggaran yang menggunakan aplikasi sistem informasi pemerintah daerah (SIPD) dan saat ini masih berproses," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram H Amran M Amin di Mataram, Selasa.

Dikatakan, rencana awal kegiatan pasar murah akan dilaksanakan minimal seminggu sebelum puasa, namun ternyata juga tidak bisa dilaksanakan sampai awal puasa.

"Kendati demikian, kami optimis kegiatan pasar murah tetap bisa dilaksanakan pada pertengahan puasa atau paling lambat seminggu sebelum Idul Fitri 1442 Hijriah," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan pasar murah dalam bulan puasa dinilai prioritas untuk membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari selama puasa dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu, kegiatan pasar murah juga memberikan kesempatan masyarakat berbelanja kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dengan harga di pasaran serta memberikan keyakinan kepada masyarakat terhadap ketersediaan stok berbagai kebutuhan pokok.

"Dengan demikian, masyarakat tidak panik borong sehingga bisa berbelanja sesuai kebutuhan sebab panik belanja dapat memicu kenaikan harga karena stok berkurang," katanya.

Terkait dengan itu, tambahnya, kegiatan pasar murah direncanakan dilaksanakan pada enam kecamatan, dengan kuota satu kecamatan tiga kelurahan. Kelurahan yang diprioritaskan menjadi lokasi pasar murah adalah kelurahan yang relatif jauh dari pusat perbelanjaan.

Sementara menyinggung tentang harga kebutuhan pokok saat ini, Amran mengatakan, sejauh ini harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional masih stabil.

Misalnya untuk harga di Pasar Kebon Roek hari ini (Selasa 13/4), beras medium harganya masih Rp8.500 per kilogram, beras premium Rp10.000 per kilogram, gula pasir putih dan kuning turun dari Rp12.500 per kilogram menjadi Rp12.000 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp14.00 per liter dan telur ayam broiler Rp1.400 per butir.

Sementara harga komoditas pertanian seperti bawang merah Bima Rp26.000 per kilogram, bawang putih impor Rp26.000 per kilogram, tomat sayur Rp6.000 per kilogram, dan cabai lokal Rp100.000 per kilogram.

Sedangkan untuk harga daging sapi murni juga masih tetap Rp125.000 per kilogram, dan daging ayam broiler Rp37.000 per kilogram atau turun dari harga pekan lalu Rp40.000 per kilogram.