Mataram (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) mengecek kondisi sejumlah titik lokasi proyek revitalisasi tempat peristirahatan di kawasan Senggigi, Kabupaten Lombok Barat yang mengalami longsor.
"Kami cek bersama balai jalan. Kami lihat kondisi fisik proyek untuk rencana perbaikan pascalongsor," kata Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana, di Mataram, Kamis.
Hasil dari cek fisik proyek, ujarnya lagi, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IX Mataram mengusulkan anggaran untuk perbaikan jalan ke Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.
"Jadi seluruh anggarannya nanti dari pusat. Tidak ada 'sharing' anggaran dengan pemkab (Pemerintah Kabupaten Lombok Barat)," ujarnya pula.
Dia berharap perencanaan yang disusun BPJN IX Mataram tersebut bisa diterima kementerian, agar bisa segera dilakukan perbaikan.
"Kita tahu jalan itu penghubung antarkabupaten/kota. Jadi harus segera diperbaiki, supaya bisa menunjang perekonomian masyarakat juga," kata dia.
Terkait dengan progres penanganan perkara untuk proyeknya yang terdampak longsor, Ekawana mengatakan bahwa berkasnya masih berkutat pada proses penyelidikan.
"Penanganannya masih berjalan dong. Tetapi yang kami harapkan di sini agar perbaikan bisa dilakukan. Bukan hanya penegakan hukumnya saja," ujarnya.
Ada lima lokasi pekerjaan proyek revitalisasi tempat peristirahatan di kawasan Senggigi yang menjadi maskot andalan pariwisata Kabupaten Lombok Barat.
Pertama, di sekitar Kafe Alberto. Pagu anggarannya sebesar Rp2,2 miliar. Proyek yang dikerjakan CV AP asal Kuripan, Kabupaten Lombok Barat dengan harga penawaran Rp1,8 miliar ini mengalami longsor.
Begitu juga di sekitar Hotel Sheraton. Proyek ini digelontorkan dengan pagu anggaran Rp3 miliar. Proyeknya dikerjakan oleh PT SJU dari Bandung dengan harga penawaran Rp2,62 miliar. Kondisi longsor juga terjadi pada proyek sekitar kawasan Hotel Pasifik yang nilainya Rp1,7 miliar.
Sedangkan untuk kondisi dua proyek lainnya, yakni di tepian tebing kawasan Makam Batulayar dengan nilai Rp2,6 miliar, dan kawasan Pura Batu Bolong senilai Rp1,2 miliar, masih menjadi perhatian.
Sumber anggaran lima proyek tersebut berasal dari dana pinjaman daerah melalui Bank NTB yang dialokasikan pada APBD Dinas Pariwisata Lombok Barat pada tahun 2020. Dispar Lombok Barat saat itu mendapat anggaran Rp 9,97 miliar.
Berita Terkait
Proyek revitalisasi Pasar ACC Kota Mataram segera dimulai
Jumat, 18 September 2020 16:40
Proyek Revitalisasi Taman Loang Baloq Kota Mataram mulai ditenderkan
Rabu, 29 Juli 2020 17:31
Polda NTB mengawasi kondisi pengerjaan proyek penataan Senggigi
Jumat, 5 Maret 2021 14:19
Polda NTB dorong penata kawasan tebing Pasifik perbaiki proyek ambrol
Rabu, 24 Februari 2021 17:34
Polda NTB agendakan pemanggilan Kadispar Lombok Barat terkait penataan Senggigi
Senin, 15 Februari 2021 20:39
Polda NTB mulai selidiki dua proyek penataan di kawasan Senggigi
Rabu, 10 Februari 2021 16:41
Lombok Barat Arahkan Pajak Untuk Penataan Senggigi
Jumat, 26 Mei 2017 19:20
Polisi tangkap sembilan nelayan bawa bom ikan di perairan Lombok Timur
Rabu, 24 April 2024 12:56