Vaksinasi COVID-19 di RSUD NTB mencapai 14.500 dosis

id NTB,RSUD Provinsi NTB,Vaksin COVID-19

Vaksinasi COVID-19 di RSUD NTB mencapai 14.500 dosis

Direktur RSUD Provinsi NTB, dr Lalu Herman Mahaputra. ANTARA/Nur Imansyah

Mataram (ANTARA) - Sebanyak 14.500 dosis vaksin sudah diberikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada masyarakat di wilayah itu.

Direktur RSUD Provinsi NTB, dr Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Kamis, mengatakan pemberian vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat umum tersebut sudah dilakukan sejak 1 Juli hingga 14 Juli 2021.

"Target kita itu sehari 1.000 dosis yang diberikan ke masyarakat, tapi karena jumlahnya membludak sehingga menimbulkan kerumunan akhirnya kita batasi sehari itu 500 orang," ujarnya.

Ia menyebutkan, vaksinasi yang diberikan kepada masyarakat umum tersebut, terdiri dari vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

"Yang kita berikan kepada masyarakat itu vaksin Sinovac dan AstraZeneca," terangnya.

Menurut dokter Jack, kebanyakan warga yang datang untuk divaksinasi berasal dari Kota Mataram. Sedangkan, pemberian vaksinasi akan dilakukan sebanyak-banyaknya, tapi tetap semua tergantung dari stok vaksin yang tersedia.

"Kalau stok vaksin di RSUD masih cukup tersedia, makanya kita gencarkan vaksin di masa PPKM ini," katanya.

Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyebutkan cakupan vaksinasi COVID-19 bagi warga di 10 kabupaten/kota se-NTB mencapai 11,90 persen dari target sasaran 3.377.147 jiwa.

"Target sasaran vaksinasi di NTB itu 70 persen dari total jumlah penduduk di NTB sekitar 5 juta jiwa lebih," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB H Lalu Hamzi Fikri.

Terkait dengan itu, pihaknya terus melakukan percepatan dengan membuka layanan vaksinasi pada semua fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di daerah itu, untuk memberikan layanan vaksinasi COVID-19 massal dengan sasaran mulai usia 12 tahun ke atas.

Bahkan, lanjutnya, animo masyarakat begitu tinggi melakukan vaksinasi COVID-19 setelah dibuka usia 12 tahun ke atas. Tapi, hal itu juga sangat tergantung dari ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat.

"Untuk percepatan kami bahkan sudah meminta stok vaksin 6.754.294 dosis lebih atau dua kali lipat dari target sasaran 3.377.147 jiwa, dengan ketentuan untuk stok dosis pertama dan kedua namun realisasinya diberikan bertahap," katanya.

Menurut Hamzi, untuk pelaksanaan vaksinasi masyarakat umum, NTB sudah masuk tahap ketiga. Bahkan, progres vaksinasi di NTB, mirip-mirip dengan progres nasional dengan cakupan dosis pertama 11,90 persen dan dosis kedua 5,43 persen.

"Dengan melihat cakupan tersebut, NTB bisa dikatakan serapan bagus sebab begitu vaksin datang langsung kita distribusikan," katanya.

Lebih jauh, Hamzi mengatakan, dosis vaksin yang diterima selama ini rata-rata vaksin Sinovac, dan hanya sebagian kecil vaksin AstraZeneca.

"Untuk pendistribusian kita berikan sesuai permintaan dan selama ini yang menggunakan vaksin AstraZeneca masih dari kalangan TNI/Polri," katanya.