PENYERAPAN TENAGA KERJA DI NTB MENINGKAT

id

Mataram, 6/5 (ANTARA) - BPS Nusa Tenggara Barat mencatat angka penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2011 mencapai 2.057.752 orang, meningkat dibandingkan Februari 2010 sebanyak 2.003.781 orang disebabkan tumbuhnya industri dan wirausaha baru.

"Jumlah tenaga kerja yang terserap sepanjang periode Februari 2010 hingga Februari 2011 mencapai 53.971 orang atau 2,69 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat H. Soegarenda, di Mataram, Jumat.

Selain itu peningkatan juga dipicu tumbuhnya jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan yang memasuki usia kerja.

Ia menyebutkan, jumlah penduduk NTB yang berusia 15 tahun ke atas yang tercatat hingga Februari 2011 sebanyak 3.119.937 orang dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 2.176.164 orang.

Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan Februari 2010 sebanyak 2.126.618 orang.

Meningkatnya jumlah angkatan kerja berdampak pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) NTB yang juga mengalami peningkatan selama periode Februari 2010 sampai Februari 2011, di mana TPAK Februari 2010 mencapai 68,73 persen.

Dari seluruh angkatan kerja yang tercatat hingga Februari 2011, sebanyak 1.229.235 orang merupakan angkatan kerja laki-laki, sedangkan perempuan berjumlah sebanyak 944.929 orang.

"Dari data yang dihasilkan, bisa disimpulkan bahwa laki-laki masih menjadi tumpuan dari sebuah rumah tangga untuk mencari nafkah dalam menghidupi keluarga, namun kaum perempuan juga ikut berperan," katanya.

Soegarenda menyebutkan, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah merupakan yang tertinggi yaitu sekitar 1.127.834 orang (54,81 persen).

Sementara jumlah penduduk yang bekerja dengan tingkat pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) sebanyak 367.606 orang, sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) 346.051 orang, sekolah menengah kejuruan (SMK) 98.694 orang, diploma satu hingga tiga 35.390 orang dan diploma empat hingga strata tiga (S3) sebanyak 82.177 orang.

"Jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi masih relatif kecil. Dari data yang dihasilkan bisa dilihat, jumlah pekerja dengan tingkat pendidikan diploma ke atas hanya sekitar 117.567 orang atau sekitar 5,71 persen," ujar Soegarenda.(*)