Belum ditemukan kasus COVID-19 varian Omicron di Kota Mataram

id dinkes,mataram,omicron

Belum ditemukan kasus COVID-19 varian Omicron di Kota Mataram

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, hingga saat ini Mataram masih nol temuan kasus positif COVID-19 baru varian Omicron.

"Alhamdulillah, untuk kasus baru COVID-19 varian Omicron di Mataram belum ada. Semoga kondisi ini bisa terus kita pertahankan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin.

Menurutnya, dengan adanya varian baru COVID-19 jenis Omicron, maka ditetapkan ketika ada temuan pasien yang dinyatakan positif COVID-19 melalui hasil tes PCR, akan ditindaklanjuti dengan pengambilan sampel untuk dikirim ke laboratorium di Jakarta guna pengecekan lebih lanjut.

"Tapi Alhamdulillah, sejauh ini belum ada yang dinyatakan positif Omicron," katanya lagi.

Kendati demikian, Usman mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, dan melakukan vaksinasi sebagai upaya meningkatkan kekebalan tubuh.

"Penerapan prokes di tengah pandemi merupakan 'harga mati' untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Apalagi varian Omicron ini penyebarannya lebih cepat," katanya.

Hal senada juga sebelumnya disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, mengingatkan warga agar tetap disiplin menerapkan prokes mutlak dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran varian baru COVID-19 Omicron yang kini sudah masuk Indonesia.

"Tapi masyarakat kita harapkan tidak panik, namun harus tetap meningkatkan kewaspadaan dan disiplin prokes dimana saja. Jangan sampai kendor," katanya.

Ia mengatakan, sesuai dengan arahan pemerintah pendisiplinan prokes melalui gerakan 5M, 3T dan 1V. Gerakan 5M adalah memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Sementara 3T meliputi pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) juga tetap dilaksanakan ketika ada indikasi temuan kasus baru COVID-19.

"Sedangkan 1V adalah vaksinasi COVID-19, sebagai bagian upaya meningkatkan kekebalan tubuh agar bisa terhindar dari COVID-19," katanya.