Hendak selamatkan temannya, bocah perempuan tewas tenggelam di Bendungan Lombok Tengah

id Bendungan Batu Jangkik,Lombok Tengah

Hendak selamatkan temannya, bocah perempuan tewas tenggelam di Bendungan Lombok Tengah

Baiq Natul Hanisa (12), seorang bocah perempuan tewas tenggelam di bendungan  Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara saat hendak menyelamatkan temanya yang sempat tercebur.

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Baiq Natul Hanisa (12), seorang bocah perempuan tewas tenggelam di bendungan  Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara saat hendak menyelamatkan temannya yang sempat tercebur.

"Korban ditemukan pada kedalaman sekitar 10 meteran lebih," kata Kapolsek Praya Barat Daya Iptu Samsul Bahri di Praya, Rabu. 

 Berdasarkan keterangan di tempat kejadian awalnya sekitar pukul 12.00 Wita, ada kumpulan anak-anak yang mandi maupun mancing di pinggir bendungan. Dari kumpulan anak-anak tersebut terdapat tiga anak-anak yang berasal dari Dusun Batu Jangkih mandi di pinggir bendungan.

Selanjutnya, teman korban bernama Leste tercebur, diduga kepeleset, sehingga terjatuh ke Bendungan.

Melihat temannya terjatuh ke bendungan korban berusaha untuk menolong Lesti dengan masuk kedalam bendungan dan berhasil membantu Lesty ke luar dari bendungan.

"Namun naasnya Baiq Natul Hanisa malah kecebur dan tenggelam kembali ke bendungan," katanya. 

Selang berapa lama datang masyarakat membantu Lesti dengan menggunakan sepeda motor ke Puskesmas Batu Jangkih untuk mendapat perawatan, sedangkan masyarakat yang lain dibantu Bhabinkamtibmas berusaha untuk mencari dan menyisir keberadaan korban yang hilang tenggelam.

"Sekitar pukul 14.30 Wita, korban Baiq Natul Hanisa ditemukan dalam posisi mengambang di bendungan," katanya. 

Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Batu Jangkih dengan menggunakan sepeda motor untuk mendapatkan perawatan, namun setelah sampai di Puskesmas korban tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal Dunia.

"Berdasarkan hasil pertemuan dengan keluarga, pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi," tutup Kapolsek.