Lombok Tengah, Nusa Tenggara B (ANTARA) - Industri pariwisata kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya diprediksi akan terus mengalami peningkatan usai usai gelaran MotoGP Mandalika 2022 beberapa waktu lalu.
"Setelah MotoGP untuk Lombok sudah pasti ada peningkatan. Kami melihat nanti pas April, masuk liburan Lebaran, sekolah akan lebih besar lagi," ujar Area Manager East Indonesia, tiket.com, Rajasa Hadisoemarto di Lombok Tengah, Senin.
Menurut dia, perhelatan MotoGP pada race utama dihadiri Presiden Joko Widodo membangkitkan rasa penasaran sebagian orang terkait Lombok dan khususnya Mandalika, sehingga memasukkan wilayah ini ke dalam salah satu destinasi wisata mereka.
"Orang-orang kan penasaran seheboh apa sih. Yang tadinya orang tidak terpikir pergi ke Lombok, Mandalika. Begitu ada heboh-heboh MotoGP, Presiden sampai datang. Akhirnya mereka melihat, Lombok yang awalnya tidak mereka pikirkan sebagai destinasi jadi terpikirkan," kata dia.
Di sisi lain, berbagai pelonggaran seperti ditiadakannya tes antigen atau PCR bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan penurunan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat juga berdampak positif pada pertumbuhan industri pariwisata khususnya di Lombok dan Bali.
Kawasan Lombok dikenal dengan wisata alam khususnya pantai serta budaya khususnya Suku Sasak. Rajasa mengatakan, pantai Kuta Mandalika dan Pantai Senggigi menjadi daya tarik bagi para pelancong.
Selain itu, ada juga kepulauan Gili yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air yang menawarkan pengalaman bawah air hingga ketenangan jiwa.
Bagi mereka yang ingin mencari kuliner khas lokal, umumnya bisa mengunjungi Mataram. Di sana wisatawan bisa mencoba mencicipi makanan khas seperti Sate Rembiga dan Nasi Balap dengan cita rasa pedas.
"Memang di Lombok masih ada pantai lagi, hanya pantai-pantai belum hits-lah. Yang sekarang ngehits itu saja di Kuta, Bazaar Mandalika yang terletak di dekat Mandalika, seperti pasar malam berisi restoran. Setiap malam di Senggigi," kata Rajasa.
Berbicara karakteristik wisatawan yang datang ke Lombok, dia menilai masih didominasi keluarga dan anak-anak muda. Pelancong berusia muda biasanya datang di akhir pekan walau tidak menutup kemungkinan di hari-hari lainnya. Sementara keluarga umumnya khusus di masa liburan sekolah.
"(Wisawatan ke Lombok) kebanyakan anak muda dan keluarga. Kalau yang agak-agak old mungkin tidak. Lombok dan Bali tidak jauh beda karena seberang-seberangan. Pantainya mirip-mirip. Kalau anak muda biasanya bisa kapanpun datang, setiap weekend lah. Tetapi kalau family kan mau tidak mau menunggu liburan sekolah," demikian kata Rajasa.
Berita Terkait
Sampah hasil pendakian di Gunung Rinjani Lombok capai 31 ton
Sabtu, 23 November 2024 9:51
Membangkitkan pariwisata di NTB lewat peresean
Selasa, 19 November 2024 14:34
Pemerintah bangun SPAM perkuat pariwisata Sembalun Lombok Timur
Senin, 18 November 2024 20:06
Poltekpar Lombok mengingatkan pemda hidupkan kembali wisata Senggigi
Jumat, 15 November 2024 4:09
Kemarin, dampak Gunung Lewotobi, Malaysia promosi pariwisata hingga janji paslon hapus utang petani
Kamis, 14 November 2024 9:39
Kawasan Mandalika Lombok dipromosikan lewat Rinjani Travel Mart
Kamis, 7 November 2024 11:34
Ratusan alumni SMAN 2 Surabaya bantu bangkitkan pariwisata Lombok lewat wisata sepeda
Jumat, 1 November 2024 21:44
Calon bupati Lombok Barat ini janji kembalikan kejayaan pariwisata Senggigi
Senin, 21 Oktober 2024 9:26