Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan stok daging sapi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah maupun setelah Lebaran dipastikan aman, karena pihaknya telah melakukan antisipasi dengan mendatangkan sapi dari Pulau Sumbawa.
“Kebutuhan daging untuk masyarakat dipastikan aman, karena setiap minggu kami datangkan 120 ekor sapi dari Sumbawa," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Taufikurrahman di Lombok, Senin.
Kebutuhan daging untuk masyarakat di wilayah Kabupaten Lombok Tengah setiap harinya mencapai 35 ekor, sehingga menjelang Lebaran kebutuhan daging itu diperkirakan dua kali lipat, yakni 70 ekor. Untuk itu pemerintah daerah telah melakukan koordinasi dengan para penjual daging, supaya stok daging sapi itu bisa dipenuhi dua hari sebelum Lebaran.
"Mereka telah sanggup, stok daging sapi itu siap dua hari sebelum Lebaran. Insya Allah aman," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah baru mulai memberikan rekomendasi kepada para pedagang, karena sebelumnya tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan untuk mendatangkan sapi dari Sumbawa.
"Habis Lebaran kita tutup, karena ini antisipasi kebutuhan daging bagi warga Lombok Tengah," katanya.
Kesehatan sapi yang didatangkan dari Pulau Sumbawa tersebut dipastikan aman, karena telah melalui karantina dan pemeriksaan di pintu keluar sebelum dikirim ke Lombok. Sehingga warga tidak perlu khawatir atas kesehatan daging sapi yang didatangkan dari Sumbawa.
"Kita pastikan sapi itu sejat dan layak dipotong," katanya.
Sementara itu, harga Sapi bakalan atau layak potong di pasaran saat ini bervariasi mulai dari Rp15 juta sampai dengan Rp17 juta, tergantung dari besar sapi yang dijual.
"Harga sesuai dengan hukum ekonomi, permintaan meningkat, harga juga ikut meningkat," katanya.