Mataram (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Barat melaporkan realisasi pendapatan negara hingga April 2025 sebanyak Rp1.033,32 miliar atau setara 24,02 persen dari target APBN.
Kepala Kantor Wilayah DJPb NTB Ratih Hapsari Kusumawardani mengatakan sektor pajak menjadi penyumbang pendapatan negara terbesar di Nusa Tenggara Barat.
"Penerimaan pajak mencapai Rp721,33 miliar yang setara 20,30 persen dari target APBN," ujarnya di Mataram, Jumat.
Ratih menjelaskan kinerja positif penerimaan pajak tersebut didukung oleh kepatuhan pembayaran pajak mulai dari wajib pajak badan, karyawan, maupun non-karyawan.
Di lain sisi, sumber penerimaan negara juga disumbangkan oleh sektor kepabeanan dan cukai yang mencapai Rp42,77 miliar atau setara 33,08 persen dari target APBN.
Realisasi bea masuk didorong masuknya komoditas impor terutama untuk memenuhi kebutuhan peralatan smelter tambang bijih logam di Pulau Sumbawa. Sedangkan, bea keluar tetap mencatatkan penerimaan meskipun target pada tahun 2025 nihil.
Baca juga: Kinerja sektor pajak di NTB terkontraksi 68,41 persen
Penerimaan cukai terus dimanfaatkan sebagai sarana pemerintah mengendalikan konsumsi masyarakat atas komoditas yang perlu ditekan konsumsinya, seperti hasil tembakau dan minuman mengandung etil alkohol.
Dari sektor pendapatan negara bukan pajak atau PNBP telah mencapai Rp284,04 miliar. Jumlah itu setara dengan 45,77 persen dari target APBN. Nusa Tenggara Barat memberikan sumbangan PBNP dari berbagai jenis layanan publik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah pusat dan satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU).
"Secara umum, pendapatan ini mencakup PNBP dari layanan administrasi dan perizinan yang diberikan kepada masyarakat, serta penerimaan dari layanan jasa, pendidikan, dan kesehatan yang dikelola oleh BLU, seperti rumah sakit milik instansi vertikal dan perguruan tinggi negeri," pungkas Ratih.
Baca juga: Realisasi penerimaan pajak di NTB hanya 6,85 persen di Februari 2025
Baca juga: DJPb NTB sebut setoran pajak awal tahun 2025 tumbuh 7,61 persen
Baca juga: Kinerja penerimaan pajak di NTB tumbuh 16,44 persen