Sebanyak 62 proyek fisik di Lombok Tengah sudah ditender

id Tender Proyek ,Lombok Tengah ,Refocusing,proyek fisik

Sebanyak 62 proyek fisik di Lombok Tengah sudah ditender

Kepala Bidang Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Sekretariat Daerah Lombok Tengah Edi Johanes saat ditemui di Lombok Tengah, Sabtu (24/5/2025). ANTARA/Akhyar Rosidi

Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan sebanyak 62 proyek pembangunan fisik, yang diajukan organisasi perangkat daerah (OPD) pada 2025, telah ditender.

"Merujuk dari permintaan lelang proyek tender yang diajukan oleh semua OPD, jumlah proyek tender sebanyak 62 paket proyek," kata Kepala Bidang Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Sekretariat Daerah Lombok Tengah Edi Johanes di Lombok Tengah, NTB, Sabtu.

Ia mengatakan dari 62 paket yang dilelang itu, sebanyak 39 paket hingga minggu ketiga Mei ini sudah ada pemenang dan kontraknya, sehingga mulai dikerjakan rekanan pemenang tendernya.

"Yang sudah kontrak, sudah mulai dikerjakan pihak rekanan pemenang tender," katanya.

Baca juga: Tender proyek 2023 senilai Rp114 miliar di Lombok Tengah selesai

Sementara itu, sisa paket tender sebanyak 23 paket saat sedang tahap evaluasi dengan target pengerjaan pada minggu depan.

Semua proses lelang proyek oleh BPBJ ditargetkan rampung pada Mei ini dan Juni 2025 seluruh proyek tender sudah dikerjakan rekanan pemenang tender.

"Jika proses lelang paket ini lambat, maka akan berpengaruh kepada limit waktu pelaksanaan oleh pihak rekanan. Kami targetkan bulan Mei ini semua lelang paket rampung agar masa waktu pengerjaan proyek tidak terganggu," ujarnya.

Menurut Edi, jumlah anggaran setiap paket yang dilelang berkisar antara ratusan juta hingga puluhan miliar rupiah.

Paket terbesar yang dilelang BPBJ adalah arena MTQ dengan besaran anggaran sebesar Rp21,8 miliar.

"Pembangunan venue MTQ ini akan dibangun di halaman kosong yang ada di kantor bupati," katanya

Baca juga: Proyek pembangunan Labkesda Lombok Tengah selesai

Seluruh proyek ditargetkan selesai dikerjakan hingga 6 bulan atau 180 hari setelah tanda tangan kontrak kerja.

Edi menambahkan jumlah proyek fisik yang nilai anggarannya di atas Rp200 juta pada 2025 ini mengalami penurunan.

"Proyek dengan skema tender yang dikelola semua OPD turun jumlahnya hingga 50 persen dibanding tahun 2024," katanya.

Ia mengatakan penurunan tersebut akibat diberlakukannya refocusing anggaran oleh pemerintah pusat yang berimbas pada menurunnya penerimaan anggaran atau biasa disebut transfer daerah yang diterima daerah termasuk Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

"Akibat menurunnya nilai transfer pusat ke daerah, secara langsung berpengaruh pada terpangkasnya beberapa program strategis dan prioritas utama Pemkab Lombok Tengah," katanya.

Baca juga: Lebih separuh paket proyek pembangunan di Lombok Tengah telah ditender

Pada 2024, saat tidak diberlakukan refocusing oleh pemerintah pusat, proyek tender, yang dibiayai dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), dan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT), tercatat sebanyak 150 paket fisik.

Namun, pada 2025 ini, jumlah proyek fisik, yang dilelang BPBJ mengalami penurunan hingga 50 persen.

"Dengan demikian, dana transfer pusat yang diterima tahun ini juga turun jumlahnya," sebut Edi.

Baca juga: Proyek PLUT di Lombok Tengah dikerjakan

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.