Pemkot Mataram usulkan anggaran revitalisasi Pasar Cakranegara Rp12 miliar

id cakra,mataram,pasar

Pemkot Mataram usulkan anggaran revitalisasi Pasar Cakranegara Rp12 miliar

Kondisi bagian depan Pasar Cakranegara Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengusulkan anggaran sebesar Rp12 miliar ke Menteri Perdagangan untuk revitalisasi Pasar Cakranegara agar lebih representatif.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, NTB, Kamis, mengatakan anggaran sebesar Rp12 miliar itu diusulkan melalui dana tugas perbantuan (TP) APBD Kementerian Perdagangan 2022.

"Jika proposal pengajuan dana untuk revitalisasi Pasar Cakranegara bisa disetujui, kegiatan fisik bisa segera dilaksanakan," katanya. Dengan dana tersebut, katanya, kegiatan revitalisasi Pasar Cakranegara akan dilakukan secara menyeluruh hingga rampung dengan mengoptimalkan los pasar di lantai dua.

Para pedagang sembako, konfeksi, dan lainnya akan menempati los lantai dua Pasar Cakranegara, sehingga parkir kendaraan bisa masuk dan tidak ada lagi menggunakan tepi atau badan jalan. "Selama ini, keberadaan Pasar Cakranegara terkesan sempit bahkan semrawut, karena kendaraan parkir di badan jalan," katanya.

Baca juga: Disdag Mataram memantau kenaikan harga telur di pasar tradisional
Baca juga: Disdag mengusulkan Rp16,6 miliar untuk peremajaan pasar tradisional


Kendaraan yang parkir di badan jalan, tambahnya, juga berdampak pada kemacetan di jalan utama yang semestinya kawasan tersebut harus steril dari parkir pinggir jalan. "Karena itu, kita berharap usulan anggaran Rp12 miliar bisa disetujui, agar kawasan tersebut bisa tertata lebih baik dan bisa mengoptimalkan pendapatan daerah," katanya.

Dikatakan, apabila parkir sudah masuk ke areal pasar maka itu bisa mengoptimalkan pendapatan dari retribusi parkir, begitu juga dengan pedagang bisa lebih optimal memanfaatkan los di lantai dua. "Setiap harinya, Pasar Cakranegara menyumbang retribusi sekitar Rp600 ribu. Harapannya, setelah ditata retribusi bisa meningkat," ujarnya.