Pasien poliklinik sore di RSUD Mataram mulai meningkat

id bpjs,rsud,mataram

Pasien poliklinik sore di RSUD Mataram mulai meningkat

 Ilustrasi: suasana layanan di poliklinik pagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pasien layanan poliklinik sore mulai meningkat dari sekitar 10-15 pasien kini sudah di atas 20 orang per hari.

"Sejak layanan poliklinik sore di buka pada awal bulan Juni ini, Alhamdulillah masyarakat mulai tahu dan bertahap jumlah pasien naik sampai sekarang sudah di atas 20 orang per hari," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram Hj Eka Nurhayati di Mataram, Senin.

Dikatakan, jumlah pasien yang memanfaatkan layanan poliklinik sore akan terus ditingkatkan, dengan menggencarkan sosialisasi melalui berbagai media termasuk media sosial ke masyarakat terkait berbagai keunggulan, kemudahan, serta kenyamanan layanan sore.

"Layanan poliklinik sore sama dengan pagi, bisa pakai BPJS, bisa daftar langsung maupun 'online', bahkan lebih nyaman karena antrean tidak terlalu banyak," katanya.

Selain itu, sambung Eka, untuk mempromosikan layanan poliklinik sore 
pihaknya juga mengatur pendaftaran dengan membatasi jumlah pasien pada layanan poliklinik pagi. 

"Misalnya kalau ada pasien yang daftar pagi 100 orang, kami tutup pada angka 75. Sisanya dialihkan ke  poliklinik sore," katanya.

Dikatakan, pada layanan poliklinik sore semua poliklinik di buka dengan pengaturan jadwal dokter yang juga memiliki tanggung jawab di rumah sakit swasta.

"Karenanya, untuk jam-jam pelayanan di masing-masing poliklinik berbeda-beda. Jam layanan masing-masing dokter kita informasikan juga ke pasien," katanya.

Di sisi lain, Eka membantah pembukaan layanan poliklinik sore di RSUD Mataram terindikasi merugikan rumah sakit (RS) swasta. Pasalnya, RS swasta merupakan RS tipe C sedangkan RSUD Mataram tipe B.

"Artinya, pasien yang akan dilayani di tipe B harus melalui rujukan RS tipe C dan puskesmas. Jadi tidak ngaruh sama sekali, apalagi merugikan," katanya menegaskan.