Surabaya (ANTARA) - Situs resmi milik Pemerintah Kota Pemkot Surabaya, Jawa Timur, salah satunya www.surabaya.go.id diretas 957.254 kali oleh orang tak bertanggung jawab dalam tiga bulan terakhir ini. "Berdasarkan data Pencegahan Serangan Siber, dalam 90 hari atau sekitar tiga bulan terakhir ini, terdapat 957.254 serangan yang berhasil ditangkal," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Surabaya M. Fikser di Surabaya di acara Bimbingan Teknis Tata Kelola Manajemen Keamanan Informasi di Pemkot Surabaya, Selasa.
Menurut dia, akhir-akhir ini sedang hangat kasus kebocoran data dan informasi di Indonesia, dan hal itu juga terjadi di lingkungan pemerintahan yang biasanya digunakan untuk pelayanan publik.
Dia menilai potensi kebocoran data itu juga sangat tinggi dan bisa terjadi di lingkungan Pemkot Surabaya. Situs yang diserang itu adalah aplikasi pelayanan publik untuk membantu memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. Apabila situs-situs ini terus diserang, kata dia, tentu akan mengganggu pelayanan publik kepada masyarakat.
"Jadi, kami mohon dan minta tolong kepada semua pihak, tolong situs-situs ini jangan diserang, karena ini untuk kepentingan publik, kasihan warga nanti kalau situs-situs ini down, pelayanan kepada mereka pasti akan terganggu," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, Diskominfo Surabaya bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar Bimtek Tata Kelola Manajemen Keamanan Informasi di lingkungan Pemkot Surabaya.
Bimtek yang dihadiri Kepala PD dan camat tersebut menghadirkan dua pemateri, yaitu Sub Koordinator Tata Kelola Keamanan Siber pada Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah BSSN, Aris Munandar dan Tenaga Ahli Keamanan Informasi, Vico Delta Frihannedy.
Para pemateri memberikan pencerahan tentang bagaimana mengamankan sistem informasi di lingkungan masing-masing, karena hal itu berkaitan dengan pelayanan publik. Dia berharap dengan adanya Bimtek ini jajaran Pemkot Surabaya dapat meningkatkan dan semakin menguatkan keamanan informasinya, yang merupakan salah satu aspek penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran perangkat daerah mengenai pentingnya Tata Kelola Manajemen Keamanan Informasi, sehingga mampu menerapkan Tata Kelola Keamanan Informasi yang efektif dan efesien dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan Pemkot Surabaya.
"Makanya, tujuan Bimtek ini supaya seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot Surabaya bisa memahami dan mampu menerapkan Tata Kelola Keamanan Informasi, mampu menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), dan mampu menerapkan skema Keamanan SPBE (Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik)," kata Fikser.
Baca juga: Wapres minta situs olahraga produktif tingkatkan prestasi
Baca juga: BEM UI kritisi persoalan polusi udara di DKI Jakarta
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam sambutannya mengatakan Bimtek ini sangat penting, karena seluruh pelayanan di Pemkot Surabaya sudah berbasis elektronik atau menggunakan elektronik. Hal itu dilakukan untuk mempercepat layanan demi transparansi dan untuk pengaduan juga sudah menggunakan elektronik.
"Nah, sistem elektronik ini butuh pengamanan dan pengamanan ini sebenarnya tidak hanya dari infrastrukturnya, seperti server dan sebagainya. Namun, juga dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, kebiasaannya. Keamanan sistem informasi itu bisa hancur kalau kita teledor," kata Eri.