Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Pengelolaan dan Pendapatan Daerah (Bappenda) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) hingga saat ini telah mencapai Rp247 miliar atau meningkat dibandingkan 2021 yang Rp154 miliar.
"Capaian PAD Lombok Tengah di 2022 ini sudah 80 persen dari total target Rp315 miliar," kata Kepala Bappenda Lombok Tengah Jalaludin di Praya, NTB, Selasa.
Ia mengatakan realisasi PAD Lombok Tengah di 2022 kemungkinan akan bertambah, karena masih ada beberapa potensi PAD yang belum disetorkan oleh wajib pajak, seperti BPHTB, penerangan jalan umum, dan ajang Wolrd Superbike (WSBK) Mandalika.
"Sekitar Rp10 miliar lebih potensi PAD yang masih belum masuk. Artinya masih ada peluang sampai akhir tahun 2022," katanya.
Ia mengatakan PAD Lombok Tengah dipastikan defisit Rp63 miliar, karena PAD dari pajak hiburan MotoGP yang telah masuk hanya Rp12 miliar dari total target Rp78 miliar.
"Artinya, PAD dari pajak hiburan itu tidak akan mencapai target. Meskipun dari ajang WSBK 2022 itu kita bisa dapatkan Rp2,5 miliar kalau melihat dari WSBK 2021," katanya.
Sebelumnya, Bappenda Lombok Tengah telah membentuk tim penagihan pajak hotel dan restoran dalam rangka peningkatan realisasi PAD 2022.
"Kendala itu kesadaran pengelolaan hotel dan restoran masih kurang dalam membayar pajak setiap bulan," katanya.
Untuk itulah, pemerintah daerah tidak mengganggu pola lama dalam melakukan penarikan pajak khususnya di sektor pariwisata tersebut, sehingga dilakukan inovasi dengan membentuk tim internal untuk turun langsung melakukan pengecekan di semua hotel dan restoran.
"Pola lama tidak maksimal, kita coba lakukan pola baru dengan intens melayangkan surat teguran dan penagihan langsung," katanya.