Malang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan evaluasi program-program melawan terorisme, khususnya setelah peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan pihaknya secara berkala terus melakukan langkah evaluasi karena penanganan terorisme harus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan. "(Evaluasi) Dilakukan secara terus menerus, termasuk dalam melakukan kegiatan yang dimulai sejak awal tahun," kata Dedi.
Dalam upaya penanganan terorisme di Indonesia, lanjut Dedi, perlu kerja sama dengan sejumlah instansi terkait, seperti Polri, TNI, hingga dengan pemerintah daerah. Menurut dia, dengan kerja sama seluruh pihak terkait untuk memerangi terorisme tersebut, maka upaya yang dilakukan bisa berjalan optimal dan pada akhirnya meniadakan paham-paham intoleran dan terorisme di Indonesia.
"Tentunya kami bersama dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah, termasuk dari sejumlah organisasi, untuk melawan terorisme. Kita bersama-sama untuk meniadakan paham intoleran dan terorisme tersebut," jelasnya.
Terkait peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, pada Rabu (7/12), Dedi mengatakan pelaku bom bunuh diri tersebut sudah masuk dalam pengawasan BNPT dan sejumlah institusi lainnya. "(Pengawasan) Untuk semuanya, eks atau mantan napiter (narapidana terorisme) itu semuanya ada dan tercatat. Bangsa kita adalah bangsa yang majemuk, negara kita terdiri dari banyak suku bangsa. Tidak boleh ada kelompok yang menginginkan ideologi lain selain ideologi Pancasila," katanya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, mantan napiter Pujianto atau dikenal dengan nama Raider Bakiyah mengatakan aksi teror bom bunuh diri merupakan bentuk keyakinan dari pelaku. "Untuk kembali ke NKRI itu adalah jalan panjang. Mereka (teroris) seperti itu karena pemahaman mereka. Kalau saya, bisa kembali ke NKRI itu perlu proses belajar yang panjang," kata Pujianto.
Baca juga: BNPT: Istilah jihad sering disalahartikan memecah bangsa
Baca juga: Kelompok ekstremisme menyalahgunakan internet untuk propaganda
Ledakan bom bunuh diri terjadi di kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, pukul 08.20 WIB. Pelaku bom bunuh diri tersebut teridentifikasi sebagai Agus Sujatno alias Agus Muslim, yang pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan karena terlibat dalam bom Cicendo, Jawa Barat, tahun 2017. Agus Muslim, pelaku yang berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), menjalani hukuman selama empat tahun dan bebas pada September 2021.